BOGOR, TODAY — Memasuki musim hujan, PT Kereta Api IndoneÂsia (KAI) Daop 1 menyatakan jalur kereta Jakarta-Bogor berstatus waspada longsor dan gangguan.
PT KAI juga telah memetakan daerah rawan bencana alam. Hasilnya, ada 14 titik di jalur kereta rel listrik (KRL) di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi ( JaÂbodetabek) diketahui rawan longÂsor dan banjir. Sebagai antisipasi, PT KAI telah menyiapkan regu siaga 24 jam serta petugas pemerÂiksa jalur yang disiagakan di lokasi rawan bencana tersebut.
Sebelumnya, longsor terÂjadi di daerah Citayam tepatnya di KM 39 atau 700 meter s e b e l u m masuk Stasiun Citayam pada SelaÂsa (24/11/2015). Akibatnya, KRL reÂlasi Jakarta Kota-Bogor tidak bisa melintas selama sekitar dua jam. Sebanyak 26 perjalanan harus diÂbatalkan akibat kasus tersebut.
Kepala Humas PT KAI Daop 1, Bambang Prayitno mengatakan, dari hasil pemetaan tersebut diÂdapati 14 titik perlintasan rawan longsor dan banjir dengan masing-maÂsing terdapat di tujuh lokasi. Dari lintas Jatinegara-BekaÂsi misalnya, terdapat satu titik rawan longsor yakni antara Stasiun Cakung-Kranji. Di lintas Manggarai-Bogor terpanÂtau enam titik pemantauan longsor dan banjir. Keenam titik tersebut terdapat di antara Stasiun Duren Kalibata-Pasar Minggu baru (potensi banjir), antara Stasiun Pasar Minggu-Tanjung Barat (potensi banjir), antara Stasiun Pondok Cina-Depok Baru (potensi longsor), anÂtara Stasiun Depok-Citayam (banjir), antara Stasiun Citayam-Bojonggede (longsor), dan antara Stasiun BoÂjonggede-Cilebut-Bogor (longsor).
Untuk lintas Tanah Abang-Rangkas Bitung terdapat enam titik pemanÂtauan yakni Kebayoran-Pondok Ranji, Serpong-Cisauk (banjir), Daru-Tenjo (longsor), Tenjo-Tigaraksa (banjir), MaÂja-Citeras (banjir) dan Citeras-Rangkas Bitung (longsor). Lintas Duri-Tangerang terdapat satu titik pemantauan gangÂguan banjir antara Stasiun Rawabuaya-Kalideres.
“Selain menyiagakan petugas, kami juga melakukan pengamanan jalur dengan perbaikan drainase, terasiring pada tebing dan penguatan trek jalur KA,†ujar Bambang, Jumat (27/11/2015).
Bambang menyatakan, untuk meÂningkatkan prasarana, pemerintah dalam hal ini Kementerian PerhubunÂgan (Kemhub) melalui Satker Ditjen Perkeretaapian sedang melakukan perÂbaikan penggantian rel dari R33 (tiap 1 meter potongan rel beratnya 33 kg) dan R42 menjadi R54. Selain itu, juga dilakukan penggantian bantalan kayu menjadi bantalan beton di beberapa wilayah, seperti lintas Bogor-Sukabumi dan Parungpanjang-Rangkasbitung yang masih dalam proses pekerjaan.
“Karena jalur KA senantiasa berdekatan dengan perkampungan atau hunian masyarakat, kami mohon kerjasamanya untuk menjaga lingkunÂgan jalur KA, dengan tidak mengalirÂkan air melalui drainase secara semÂbarangan, hingga berpotensi banjir dan dapat merusak trek jalur KA. Kami juga mengimbau agar tidak membuang sampah di area jalur KA seperti drainÂase dan rel karena ini merupakan poÂtensi gangguan perjalanan KA,†pungÂkasnya.
Selain titik rawan longsor dan banÂjir, PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ) juga masalah yang dapat mengÂganggu perjalanan KRL, yaitu pelemÂparan batu, tawuran, dan vandalisme. “Salah satu pelemparan batu, untuk lintas Bogor-Jakarta, adalah antara BoÂgor hingga Depok,†kata Manajer KoÂmunikasi PT KCJ Eva Chairunisa.
(Yuska Apitya Aji)