SUKAJAYA TODAY – Jaringan Muda Pendidikan Indonesia (JAMPI) kembali menunjukan eksistensinya dengan terlibat langsung tanggap kemanusian terhadap korban bencana banjir bandang dan longsor di Kecamatan Sukajaya.
Untuk menembus para korban yang terisolir di berbagai titik memang tidaklah mudah butuh waktu cukup lama untuk menembus wilayah tersebut, bahkan hampir 4 jam baru bisa masuk ke kantong-kantong pengungsian termasuk di Kampung Cibadak Tipar Desa Sukamulih Kecamatan Sukajaya.
Direktur Eksekutif JAMPI Ade Irawan mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh rekan-rekan Jampi merupakan bentuk empati yang kemudian diaplikasikan dengan menggalang donasi kemudian dihimpun menjadi bahan yang dibutuhkan para korban bencana.
“Ini bentuk kepedulian kami, kami coba membangun empati sebagai bentuk kepedulian sesama terhadap mereka para korban bencana yang hari ini tertimpa musibah,†kata Ade,