IMG_1222TIDAK adanya kejela­san akan gelaran kom­petisi reguler di Tanah Air membuat suporter dan pecinta sepak bola geram. Kekesalannya dilampiaskan kepada Pemerintah

Oleh : Adilla Prasetyo Wibowo

[email protected]

Potret persepakbolaan Tanah Air me­mang diakui tidak seindah persepak­bolaan di belahan Eropa. Namun olahraga ini diminati hampir seluruh masyarakat Indonesia.

Keberadaan klub sepakbola profesional di hampir setiap kota di Tanah Air, diharapkan mampu mendorong dunia sepakbola menjadi industri yang mampu menyejahterakan insan yang berkecimpung di dalamnya.

BACA JUGA :  Gangguan Mental Bisa Jadi Pemicu Susah Bangun Pagi, Benarkah?

Namun, konflik terbaru antara Kemente­rian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) den­gan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) berbuntut pembekuan kompetisi di Ta­nah Air dan jatuhnya sanksi FIFA selaku induk sepakbola internasional.

Puncak kekesalah para suporter terjadi pada upacara pembukaan Turnamen Piala Kemerdekaan di Serang. Menpora Imam Nah­rawi dihujani sorakan saat memberikan kata sambutan di pidato pembukaan.

“Huuuuuuuuuu…….,” sorak penonton saat nama Imam Nahrawi dipanggil dan di awal memberikan kata sambutan di stadion.

BACA JUGA :  Jonatan Christie Juara Badminton Asia Championship 2024

Namun, itu tak menyurutkan Imam Nah­rawi untuk menggelorakan semangat semua orang yang hadir di Stadion untuk menyaksi­kan pertandingan Piala Kemerdekaan. Ia juga berharap Piala Kemerdekaan bisa membawa perkembangan positif bagi sepak bola nasional.

“Turnamen Piala Kemerdekaan suatu program yang direncakanan oleh tim transisi Kemenpora demi menghidupkan sepak bola nasional,” ucap Imam.

“Kami akan bekerja keras agar prestasi sepak bola Indonesia semakin baik. Semoga turnamen ini dapat menghidupkan kembali gairah sepak bola nasional,” tutupnya.

============================================================
============================================================
============================================================