Untitled-2BOGOR, Today – Sekolah Alam (SA) Al-Giva membangun ketangguhan para guru dan karyawan­nya dengan program Survival. Kegiatan berbentuk outbond ini diikuti oleh sekitar 30 orang sebagai ben­tuk pelatihan men­jawab tantangan men­jalani keterbatasan hidup. “Program ini penting dilakukan agar guru-guru dapat mengalami secara langsung sebelum mengajarkan kepada anak didiknya, se­hingga pengalaman ini bisa disampai­kan dengan sung­guh-sungguh dan tidak hanya sekedar teori,” ungkap Arief Rahmawan, instruktur program Survival SA Al-Giva. Arif memapar­kan, program ini juga membentuk para guru dan SDM lainnya untuk tumbuh lebih kuat, ti­dak mudah mengeluh serta memiliki kepedu­lian yang tinggi antara sesama di lingkungan kerja.

Ia juga mengungkapkan, kemampuan beradaptasi menjadi fak­tor yang penting dalam menjawab tantangan ini. ’Luar biasa, teman-teman guru ternyata langsung bisa adaptasi dengan suasana gunung yang dingin, saat sulit air, sholat tahajud pun harus bertayamum. Tapi targetnya semua peserta menjadi sadar bahwa individu harus bisa bekerjasama, juga memahami pentingnya sosok pemimpin yang memberikan arah dan solusi,’’ lanjut Arief.

BACA JUGA :  SBR 'Manifesting The Future', Pamerkan Karya Seni Siswa Penuh Filosofi

Peserta Survival para guru dan karyawan SA Al-Giva dibagi menjadi 5 kelompok sesuai nama AL GIVA yakni Aklaq, Learning, Giving dan Visioner. Masing-masing berjumlah 5 orang yang harus saling mem­bantu, tidak boleh pisah satu dengan lainnya, serta harus kompak. “Para peserta survival harus fokus solusi dalam menghadapi berbagai tantangan, baik di hutan maupun saat perjalanan mendaki gunung. Bahkan ketika banyak semut merah saat tidur pun harus kreatif men­emukan solusinya,” ujar Arief. Setelah evaluasi, simulasi dilanjutkan dengan mendengarkan insipirasi hidup dari pendiri Yayasan Insan Alam Mulia yang menaungi SA Al-Giva, Fatah Sugito dan dilanjutkan sholat tahajud dengan imam yang ditunjuk dari salah seorang guru.

Peserta survival tracking bermalam di Gunung Bunder pada Jumat (14/08/2015) dan melanjutkan perjalanan menuju Cidahu Sukabumi pada Sabtu (15/08/2015) sebelum kembali ke Bogor. Arief mengharap­kan, peserta mampu memetik pembelajaran dalam kegiatan survival ini dan diharapkan menjadi pejuang peradaban, semata-mata karena Allah. ’’Kalian pejuang peradaban, pejuang ilmu, tidak pantas menge­luh. Terus semangat dan berjuang, manfaatkan malam ini untuk mu­hasabah, dzikir dan doa kepada Allah. Allahu Akbar!,’’teriak Arief yang disambut semangat peserta.

BACA JUGA :  Dedie Rachim Apresiasi Renovasi MCK SDN Semeru 6 Kota Bogor

Sekolah yang beralamat di Jl.Parfi No. 3, Curug, Bogor Barat Kota Bogor ini merupakan sekolah dengan model pendidikan yang terinspi­rasi dari model pendidikan yang dicontohkan Rasulullah SAW. Model itu telah terbukti menghasilkan generasi terbaik yang pernah ada di muka bumi. Kini, SA Al-Giva berusaha mengadaptasi model tersebut untuk mendidik generasi baru yang diharapkan menjadi pemimpin peradaban yang akan memberikan rahmat bagi seluruh alam. Sebab itulah, survival menjadi bagian dari pada proses pembelajaran yang ditambahkan dengan pendidikan leadership dalam bentuk kegiatan outbound dan outdoor, dengan memanfaatkan alam sebagai media dan sumber belajar.

(Rifky Setiadi)

============================================================
============================================================
============================================================