alfian mujaniNAFSU syakhwat me­mang membahaya­kan jika diumbar dan dilepas begitu saja tanpa kendali. Karena itulah, kita disekolahkan di Madrasah Ramadlan yang menuh hikmah ini. Cobalah renungkan ucapan Syekh Yahya bin Al-Warraq, ‘’Barang sia­pa merelakan anggota tubuhnya melakukan perintah nafsu syakh­watnya, maka dia sungguh telah menanam pohon penyesalah dalam hatinya.”

Kita harus rajin mengecek jalur yang di­lalui nafsu syahwat itu, agar kita terjaga dari penyesalan yang berkepanjangan. Nafsu syakhwat beragam macamnya, tidak hanya masalah seksual, melainkan juga keinginan-keinginan berlebih yang tak wajar.

Di bagian akhir Ramadlan ini, berhati-hatilah dengan “nafsu syahwat berbelanja.” Lakukan yang wajar saja. Jangan sampai sep­erti seorang ibu. Karena besarnya discount pakaian yang ditawarkan department store, dia memborong banyak baju, termasuk 5 ptong baju untuk suaminya lengkap dengan 5 potong celana. Suaminya bertanya karena penasaran: “Mama, kok hitam semua?” Ister­inya menjawab: “Papa, yang discount cuma yang item saja, warna lain gak discount. Ada pengumumannya ‘‘discount all ITEM’” Sua­minya marah: “All item itu artinya semua ba­rang Ma, bukan hitam.’’

============================================================
============================================================
============================================================