Sylva artinya kehutanan dan agro berarti pertaÂnian. Yang mempunyai arti keseluruhan bahwa Sylva Agro Lestari beÂgerak di bidang kehutanan dan pertanian yang fokus dalam peÂnyedian bibit untuk masyarakat Indonesia.
Usaha yang didirikan sejak Oktober 2015 oleh Muhammad Fachri Muttaqien. Awalnya ia senang dengan flora (tanaman-tanaman) baik itu tanaman kayu, buah maupun hias dan kebutuÂlan kuliah di bidang kehutanan.
“Perjuangan saya dalam usaha ini ya seperti mengajak masyarakat untuk membuat perÂsepsi bahwa menanam (berkeÂbun) adalah gaya hidup baru yang harus diterapkan ke depan agar setiap rumah atau halaman rumah mempunyai taman yang berisi bermacam-macam tanaÂman. Dan yang pasti membuat rumah akan lebih nyaman,†unÂgkap Fachri.
Sylva Agro Lestari menjual tanaman kayu, juga menyeÂdiakan bibit sengon, dan jabon yang mempunyai harga kisaran Rp. 2.000 per batang (harga bisa berubah setiap waktu dan beraÂpa banyak pesanan). Produk bibit tanaman buah misalnya ada jambu kristal yang seharga Rp. 35.000. Juga menjual tanaman hias seperti bunga matahari, kriÂsan, maupun anggrek. “Bunga matahari, awal tahun ini banyak pemesannya untuk ditanam di depan rumah,†lanjutnya.
Kelebihan produk Sylva Agro Lestari yang pasti akan ada monÂitoring dari mulai penanaman dibantu sampai beberapa minÂggu ke depan. Hingga dipastikan tanaman yang konsumen beli ke Sylva Agro Lestari tidak akan mati dan bisa tumbuh besar.
“Kalau kendala mungkin karena saya masih terhitung baru memulai dan belum dapat lokasi persemaian di Bogor. SeÂmentara persemaian kita ada di Cianjur dan masih harus bolak balik jika ada pemesanan. Tapi untuk workshop gallery sendiri ada di Jalan Permata Cimanggu Blok D Nomor 6 Kota Bogor,†jelasnya.
Sistem penjualan Sylva Agro Lestari dari mulai membuka workshop di rumah sampai menggunakan media sosial sepÂerti instagram, dan menggunakÂan akun official line.
Menurut Fachri, modal awal untuk membeli tanaman-tanaman indukan agar bisa diÂcangkok, okulasi, maupun di stek sekitar Rp. 10.000.000. Dan untuk membeli peralatan berkebun seperti pot, benih dalam pack, sampai, formula untuk tanaman. “Omset perbuÂlan karena baru genap empat bulan, baru bisa mencapai Rp. 3.000.000-Rp. 5.000.000 per bulan. Terhitung dari awal OkÂtober sampai Desember kemarin Rp . 3.000.000,†ujarnya.
“Yang pasti saya ingin menÂgajak masyarakat untuk bergaya hidup sehat dengan menanam tanaman-tanaman yang bisa meÂnyegarkan lingkungan kota boÂgor terutama,†pungkasnya.
(Hesti Amelia)