BOGOR TODAYÂ – Polda Jawa Barat melarang warga merayakan taÂhun baru dengan pesta kembang api atau petasan, tak terkecuÂali di wilayah Puncak, Bogor, Jawa Barat. Sosialisasi pun akan dilakuÂkan dengan memanggil para penÂgusaha hotel.
“Sosialisasi rencananya akan dilakukan Selasa besok di MaÂpolres Bogor. Saat ini, kami sudah memberi tahu para pengusaha hoÂtel untuk mengahadiri sosialisasi agar mendapatkan pemaparan jelas mengenai larangan itu,†ujar Kapolres Bogor AKBP Suyudi Ario Seto di Bogor, Senin (28/12/2015).
Suyudi menegaskan pihaknya akan menindak terhadap para pengusaha hotel yang tidak mengindahkan larangan itu. Terlebih penjualan petasan dan kembang api berdiameter lebih dari 2,5 inchi harus memiliki izin dari Mabes Polri. “Penjualnya juga akan kami proses secara hukum,†tegas Suyudi.
Namun, Suyudi menyatakan pihaknya masih membolehkan jeÂnis petasan kecil dengan diameter di bawah 2,5 inchi. Sedangkan jenÂis petasan di atas ukuran tersebut, akan dilarang lantaran memiliki daya ledak cukup tinggi.
Pelarangan tersebut mendapat dukungan dari dari Wahana LingÂkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat. Bunyi kembang api atau petasan dikhawatirkan akan mengganggu fauna di Taman NaÂsional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
“Puncak itu kawasan konserÂvasi di mana masih ada hewan di sana. Suara bisingnya dari letupan kembang api dan petasan dikhaÂwatirkan akan mengganggu fauna di TNGGP,†kata Koordinator SimÂpul Bogor Puncak Cianjur (BopunÂjur) Walhi, Jawa Barat, Eko Wiwid Arengga, kemarin.
Karena itu, ia mengimbau penÂgelola hotel dan villa agar tidak melaksanakan pesta kembang api pada saat malam tahun baru. Mengingat keberadaan hotel-hotel dan vila di puncak cukup berdekaÂtan dengan TNGGP.
“Suara petasan dan kembang api bisa membuat hewan di TNGÂGP stres. Apalagi petasan dan mercon suaranya bisa terdengar sampai jauh,†kata dia.
Eko menyebutkan, kawasan TNGGP menjadi rumah bagi hewan langka seperti elang jawa, owa jawa dan macan tutul. Habitat hewan-hewan tersebut harus bebas dari suara-suara bising seperi petasan dan mercon.
(Yuska Apitya)