MANCHESTER United telah kehilangan wibawa sebagai klub raksasa dunia. Usai takluk 2-0 dari Liverpool di leg pertama 16 besar Liga Europa, Jumat (11/3/2016) dinihari WIB, The Red Devils kini jadi sasaran tembak empuk untuk lawan-lawan yang akan menghadapinya.
Oleh : RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]
Teranyar, lawan mereka di perempat final Piala FA, West Ham United sangat percaya diri bisa mengunci tiket semiÂfinal kala bertandang ke Old Trafford, Minggu (13/3/2016) malam WIB nanti. Terlebih, skuad besutan Slaven Bilic ini dalam tren positif usai menang 3-2 atas Everton peÂkan lalu.
The Hammers memang sukses memenangi empat laga terakhirnya dengan catatan apik. Mencetak 10 gol dan cuma kemasukan tiga kali. Dalam rentang itu, selain Everton, Tottenham Hotspur yang merupakan kandidat juara juga jadi korban.
“Semua orang di klub ini sangat gembira setelah kemenangan (di Everton) itu, dan kami semua menanÂtikan laga perempat final Piala FA hari Minggu nanti melawan Manchester UnitÂed,†tulis Bilic dalam kolom di Standard.
“Perhatian untuk kami terus berkembang dan itu tiÂdak bisa dihindari. Sampai sekarang, kami sudah selalu kurang terdeteksi dan saya suka seperti itu,†tambahnya.
Meski bermain tandang, West Ham punya kesempaÂtan bagus karena MU besar kemungkinan dalam kondisi fisik yang kurang prima. Laga nanti digelar berselang tak sampai tiga hari dari duel ‘Setan Merah’ melawan LiverÂpool di Liga Europa.
Makin tak menyenangkan untuk MU karena mereka kaÂlah 0-2 di laga tersebut. SeÂcara mental, MU bisa dibilang tak dalam kondisi terbaiknya menatap partai akhir pekan ini. Bilic menyebut kans unÂtuk merasakan tampil di staÂdion Wembley pada babak semifinal sudah jadi insentif tersendiri.
“Semua pemain di sini, termasuk mereka yang dari negara lain, tahu soal Piala FA. Mereka tahu ini adalah yang paling prestisius di kateÂgorinya di Eropa. Mereka juga tahu semifinalnya di Wembley dan kecuali Anda bermain unÂtuk tim nasional, Anda tidak punya banyak kesempatan untuk bermain di sana,†kata Bilic.
West Ham tampil apik di Premier League sejauh ini. Mereka sementara ini menÂempati posisi lima klasemen dengan nilai 49 dari 29 pekan, hanya tertinggal satu angka dari Manchester City di posisi empat.
Van Gaal Pesakitan
Kalah 2-0 di Anfield dalam Liga Europa membuat posisi Manajer MU, Louis van Gaal kian tersudut. United sama sekali tak berkutik. Pasalnya, The Reds tampil dominan dengan membuat 13 percoÂbaan dengan 8 diantaranya on target. MU hanya membuat lima dan satu on target.
Liverpool memimpin 1-0 di babak pertama lewat tendangan penalti Daniel Sturridge pada menit ke-20. Mereka mencetak satu gol tambahan di paruh kedua leÂwat tembakan Firmino pada menit ke-73. Kemenangan ini jadi modal berharga bagi Liverpool untuk menghadapi leg kedua yang akan dilangÂsungkan di Old Trafford pada pekan depan. Sementara itu, MU harus menang telak demi membalikkan keadaan.
Setan Merah patut berÂterimakasih David De Gea tampil sangat brilian di bawah mistar. Andai tak ada kiper Spanyol itu, bukan hanÂya dua gol yang bersarang. Namun bisa tujuh sekaligus. Total, De Gea mementahkan lima peluang bersih The Reds dalam laga itu.
Louis van Gaal mengakui Liverpool layak menang. Tapi dia juga menyebut kemenanÂgan Liverpool itu berkat gol-gol murahan. Jika sebelum pertandingan duel ini diperÂkirakan bakal berjalan ketat dan seimbang, yang terjadi sebenarnya justru MU keÂsulitan mengembangkan perÂmainan. Mereka gagal mengaÂtasi tekanan penguasaan bola Liverpool, sehingga hanya mampu memegang bola sebeÂsar 40%.
“Saya harus mengatakan Liverpool menciptakan atÂmosfer yang fantastis. Mereka memainkan babak pertama dengan sangat bagus dan kami tak sanggup mengatasi tekanan mereka,†ujar Van Gaal kepada BT Sport.
“David de Gea tampil fanÂtastis. Tapi kami dihukum penalti yang murah dan di babak kedua kami mengubah bentuk formasi. Kami jauh lebih berkontribusi ke perÂtandingan, tapi tidak menÂciptakan cukup peluang,†lanjutnya.
“Mereka kemudian mencetak gol murahan lainÂnya, dia dalam posisi offside, dan itu sulit. Kalah 0-2 itu sulit untuk kami, tapi kami harus menciptakan atmosfer seperti itu pekan depan. Liverpool layak menang, tapi cara merÂeka mencetak gol-golnya itu murahan,†tukas manajer asal Belanda ini seperti dilansir Sports Mole.
Dikritik Legenda
Dua eks pemain ManchesÂter United, Paul Scholes dan Rio Ferdinand, kesal melihat performa mantan timnya itu ketika menghadapi Liverpool. Keduanya pun melontarkan kritik pedas. “(Kalau manaÂjernya Sir Alex Ferguson), mereka pasti dikurung selama satu jam. Tidak ada yang boÂleh keluar,†ujar Scholes.
Scholes juga mengkritik seringnya pemain-pemain meminta maaf via akun TwitÂter atau media sosial lainÂnya manakala tim kalah atau tampil buruk. Namun, begitu kalah lagi, mereka kembali mengulangi hal serupa dan meminta maaf lagi. “BerhenÂtilah nge-tweet dan bilang kaÂlian menyesal di Twitter atau media sosial lainnya, mulailah bermain dengan benar,†ucap Scholes.
Sementara itu, FerdiÂnand menyebut, buruknya performa United belakanÂgan ini bukan hanya salah manajer. Para pemain, yang disebutnya terlihat loyo, juga punya salah. “Melihat merÂeka kurang bertarung, terlalu santai, dan minimnya kohesi di dalam tim, mereka butuh perbaikan besar pada leg berikutnya di Old Trafford. Sebab, performa yang tadi tiÂdak cukup bagus,†ucap FerÂdinand.
“Anda boleh menyalahÂkan manajer dan sebagainÂya, tapi terkadang seorang pemain harus bertanya pada dirinya sendiri dan tampil sebaik mungkin, juga menunjukkan kesungguhan dalam bertarung. Hari ini, kita tidak melihat itu dan itu sangat mengecewakan,†kata Ferdinand. (Rishad/Net)