Untitled-1BOGOR TODAY – Dewi Basmala, Direktur Uta­ma Rumah Sakit Umum Daerah (Dirut RSUD) mengingatkan seluruh masyarakat di Kota dan Kabupaten Bogor, agar meningkatkan ke­waspadaan terhadap wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) pada bulan Januari dan Febru­ari ini.

“Bulan ini terutama, minggu-minggu ini jumlah penderita DBD semakin meningkat, kita telah menambah kasur untuk mengantisi­pasi banyaknya lonjakan warga yang terjang­kit DBD,” kata Dewi.

Dewi menuturkan, pasien DBD yang di­rawat di RSUD Kota Bogor saat ini mengalami pelonjakan, tercatat pelonjakan terjadi lebih tinggi tahun ini dibanding tahun 2015 lalu. Pasien di RSUD Kota Bogor berjumlah 18 pasien, se­dangkan di RSUD Ka­bupaten Bogor pasien bertambah menjadi 20 orang.

“Jumlah pasien terakhir yang ter­jangkit DBD ada 38 orang den­gan status rawat inap dan satu orang dalam kondisi gawat darurat berada di ruang ICU RSUD Kota Bogor dan sebelumnya tiga pasien telah kami pulangkan dengan keadaan mem­baik.” katanya kepada BOGOR TODAY kemarin.

BACA JUGA :  H+1 Lebaran, Lalu Lintas ke Arah Puncak Bogor Mulai Padat

Dewi mengatakan, seseorang yang men­galami demam dan suhu tubuhnya terus me­ningkat dan tak kunjung turun dikhawatirkan dapat terserang penyakit DBD.

Menurutnya, masyarakat yang sedang mengalami suhu tubuh tinggi segera di­beri obat penurun panas dan melakukan pengecekan parameter Demam Berdarah un­tuk menghindari kasus DBD stadium tinggi.

“Saya menghimbau kepada masyara­kat yang sakit panas segerakan minum obat penurun panas, apabila tidak kunjung turun atau setelah turun, panas kembali meningkat segeralah mengunjungi dokter, hal itu untuk menghindari masuk ke fase DBD stadium tinggi.” katanya.

Menurutnya, DBD disebabkan oleh vi­rus dengeu yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Gejalanya mengalami demam tinggi mendadak selama 2-7 hari, tim­bulnya pendarahan, adanya bercak kemera­han pada tubuh, muntah-muntah dan tidak nafsu makan.

BACA JUGA :  Tak Khawatir Makan Rendang saat Lebaran, Ini Dia Resep Herbal ala Zaidul Akbar untuk Atasi Asam Urat

“DBD disebabkan oleh nyamuk, ciri-cirinya pasien mengalami demam tinggi beberapa hari, kemudian timbul penda­rahan dan bercak merah pada tubuh.” katanya.

Dewi mengatakan, DBD bukan­lah penyakit yang tidak bisa dicegah, dengan cara menguras, menutup dan mengubur potensi sarang nyamuk Aedes Aegypti merupakan bagian dari pencegahan DBD.

“DBD dapat dicegah dengan 3 M, menguras, menutup dan mengu­bur potensi sarang nyamuk Aedes. Kita selalu siap untuk memberikan pelayanan kepada warga apabila pasien bertambah,” tambahnya.

Dewi mengatakan, sosialisasi untuk pencegahan DBD biasanya dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) daerah masing-masing dengan cara melakukan penyem­protan fogging. Kata Dewi, yang terpenting pola hidup bersih ma­syarakat sendiri yang perlu diting­katkan.

“Dinas Kesehatan biasanya yang melakukan pencegahan dengan peny­emprotan fogging, akan tetapi yang ter­penting masyarakat sendiri yang perlu meningkatkan pentingnya hidup bersih,” pungkasnya.

(Abdul Kadir Basalamah)

============================================================
============================================================
============================================================