Hunian rumah taÂpak masih terÂcatat sebagai jenis properti yang palÂing ingin dimiliki. Namun hal itu tidak berlaku untuk apartemen. Minat konÂsumen justru lebih tinggi terÂhadap tanah dan ruko ketimÂbang hunian vertikal.
Tingginya minat terhadap tanah tak terbatas pada tanah pribadi, karena tanah indusÂtri dan komersial juga menÂgundang minat yang tinggi. Rumah denÂgan harga di bawah 500 Juta tetap menÂjadi primadona, termasuk rumah subsidi.
Data ini berÂdasarkan analisis perilaku pengunÂjung Rumah.com yang didatangi 2 juta pengunjung dengan total 13,5 juta pageviews setiap bulan dan lebih dari 370.000 propÂerti, seperti rumah, tanah, ruko dan apartemen.
“ B a g i masyarakat Indonesia, rumah tapak dianggap memiliki keuntunÂgan investasi jangka panjang daripada apartemen karena beragam alasan, misalnya kenyamanan untuk ditingÂgali bersama keluarga denÂgan pekarangan, garasi dan taman, serta kemungkinan untuk diperluas secara horiÂsontal maupun vertikal,†ujar Wasudewan, Country ManagÂer Rumah.com.
“Meski lokasi apartemen umumnya berada di area super strategis dan fasilitas lengkap, pilihan memiliki hunian ini beÂlum bisa menggeser rumah dari prioritas utama,†ungkapnya.
Dengan waktu tempuh yang dapat diperhitungkan memanfaatkan transÂp o r t a s i publik, seperti commuter line, wilayah pinggiran kota pun menjadi pilihan hunian bagi pencari properti.