RICKY ISKANDAR
[email protected]
Euis Marni tampak tersenyum ramah ketika Tim Bogor Hejo memasuki pekarangan SDN Tegallega 2, Bogor Baru, Kota Bogor. Dia tak banyak bicara, tetapi dari pandangannya Euis tampak ingin bercerita banyak tentang kondisi sekolah yang dipimpinnya.
Tampaknya Pemimpin Redaksi SKH Bogor Today AlÂfian Mujani cukup tanggap atas ekspresi wajah Euis. ‘’Bu Euis, bolehkah saya melihat mushola, ruang perpustakaan, dan ruang kelas di sini,’’ tanya Alfian, yang langsung disamÂbut Euis dengan memandu Alfian ke ruang-ruang yang diÂtanyakan tadi, ‘’Mangga Pak,’’ katanya.
Meski sempit, mushola di SDN Tegallega 2 cukup berÂsih. Namun sulit digunakan solat berjamaah dalam jumlah banyak. Kapasitas mushola ini hanya cukup untuk 10 orang. ‘’Kalau solat dhuha bersama anak-anak kita gunakan teras mushola ini,’’ katanya.
Begitu juga ruang perÂpustakaannya, sangat sempit. Tampaknya ruangan terseÂbut bekas ruang administrasi atau ruang guru yang nempel dengan ruang kepala sekolah. ‘’Ruangan perpustakaan sanÂgat kita butuhkan karena muÂrid di sini sebagian besar dari kelompok MBR (masyarakat berpendapatan rendah). PeÂkerjaannya ada yang pengaÂmen, pemungut sampah, mereka tak memiliki kemampuan untuk membeli buku bacaan,’’ kata Euis.
Satu ruang kelas tampak dibiarkan kosong. Kondisinya memang sangat memerihatinkÂan. Langit-langitnya bergelomÂbang seperti akan ambrol. Euis lantas mengajak Alfian ke luar ruangan untuk melihat posisi atap genteng ruangan kelas itu. ‘’Lihatlah atapnya sudah melengkung ke bawah, kami takut ambruk. Karena itu kelas ini dikosongkan dan muridnya digilir masuk siang,’’ katanya. Jumlah muris SDN Tegallega 2 tercatat 234 pelajar.