UPAYA pembelajaran, pengenalan dan pelestarian buÂdaya lokal ditanamkan kepada para siswa dan siswi tingkat Sekolah Dasar (SD) melalui kegiatan Pasanggiri Anggana Sekar yang berlangsung di Gedung Kemuning, Jalan Kapten Muslihat, Bogor, Selasa (17/11/2015).
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Sebanyak 84 peserta dari 60 SD di Kota Bogor mengikuti lomba kawih sunda yang disaksikan langsung oleh ratusan siswa, guru dan orangtua murid. Kegiatan yang diselenggarakan oleh DiÂnas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (DisÂbudparekraf ) Kota Bogor ini merupakan bagian dari pendidikan dan upaya menanamkan kecintaan terhaÂdap kearifan lokal.
“Anak-anak kita saat ini hampir tidak mengenali lagu Sunda sebagai kekayaan budaya lokal. Lagu anak-anak pun hampir tidak dikenal lagi. Bahkan mereka seringkali terkondisikan dengan membawakan lagu-lagu dewasa yang tentu saja belum saatnya bagi mereÂka. Sebab itu, semua pihak harus terus berupaya secara rutin dan konsisten memperkenalkan dan memasyaraÂkatkan lagu daerah kepada anak-anak kita,†ujar SyahÂlan Rasyidi, Kepala Disbudparekraf Kota Bogor.
Sementara Kepala Bidang Kebudayaan pada DisÂbudparekraf, R Susilowati menegaskan, upaya memÂpertahankan budaya lokal melalui kegiatan semacam ini merupakan program rutin tahunan yang dilakÂsanakan sebagai bentuk binaan atau pengenalan buÂdaya terhadap generasi penerus, khususnya bagi anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Dalam kegiatan ini, peserta lomba diminta memÂbawakan satu buah lagu wajib ‘tanah sunda’ dan dan lagu pilihan seperti Lemah Cai, Cinta Nusa dan beberapa lagu lainnya. “Kita menyadari, budaya lokal mulai pudar akiÂbat berbagai aspek dan pengaruh, terutama di kalangan anak-anak. Sebab itulah pembinaan terhadap seni dan budaya sunda harus terus diupayakan,†tegasnya.
Susi berharap adanya Pasanggiri Anggana SekÂar ini, pengaruh budaya luar di kalangan anak-anak dan remaja mulai terkikis dan sebaliknya mereka semakin bangga terhadap kebudayaanÂnya sendiri.
“Sekolah-sekolah di Kota Bogor sangat antuÂsias menyambut kegiatan semacam ini. Meski pelestarian seni dan budaya ini cukup besar tantangannya, insya Allah dengan bersama-sama kita bisa terus upayakan, meskipun tidak semudah seperti membalikan telapak tangan,†ujarnya.
Pasanggiri Angga Sekar Tingkat SD tahun 2015 ini akan memperebutan Juara 1,2 dan 3 putra dan putri, serta harapan 1,2 dan 3 putra dan putri. Salah satu dewan juri, Jajang Ruswali mengungkapÂkan penilaian meliputi penguasaan materi, kontrol suara, busana, penguasaan panggung dan ekspresi.
“Kami sangat bangga melihat banyaknya bakat dan potensi dari anak-anak SD di Kota Bogor. Melihat semanÂgat dan antusias peserta, Kota Bogor patut bangga karena memiliki cukup banyak bibit unggul dalam melestarikan budaya lokal atau kesenian sunda,†tanggap juri asal BandÂung ini.