JAKARTA, TODAY — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan menurunkan tarif listrik 12 golongan atau golongan yang termasuk non subÂsidi pada 1 Februari 2016.
Perhitungan penurunan tarif untuk Februari 2016 ini akan dilakukan dengan menggunakan 3 indikator makro ekonomi yaitu inflasi, kurs ruÂpiah, dan harga minyak dunia pada Desember 2015. “Biaya turun naik mengikuti perubaÂhan 3 indikator makro ekonomi. Khusus Tariff Adjustment ya. Untuk mengÂhitung Tariff Adjustment bulan Februari 2016, dilihat variabel makro ekonomi saat Bulan Desember 2015,†ujar ManÂager Senior Public Relation, PLN, Agung Murdifi, Senin (25/1/2016).
Terkait hal itu, Agung belum bisa meÂnyebutkan besaran penurunan tarif listrik bulan depan. Besaran penurunan tarif lisÂtrik tersebut akan diumumkan akhir JanuÂari 2016. “Untuk Tariff Adjustment bulan Februari 2016 diumumkan akhir Januari 2016,†katanya.
Dalam ease of doing business, atau keÂmudahan berusaha yang dirilis oleh Bank Dunia, Indonesia menempati peringkat 109 dari total 189 negara yang disurvei, posisi ini masih kalah dengan Singapura yang menempati posisi 1 dan Malaysia di posisi 18.
Dalam survei, terdapat parameter terkait kemudahan mendapatkan listrik untuk industri atau pun rumah tangga. Indonesia berada di peringkat 46 dengan waktu 79 hari untuk mendapatkan listrik.
Hal ini, menurut Kadiv Niaga PT PLN (Persero) Pusat Benny Marbun, merupakÂan prioritas bagi PLN saat ini untuk meÂmangkas waktu pemasangan listrik menÂjadi 40 hari, melalui layanan listrik satu pintu kerjasama antara PLN dan Ditjen Ketenagalistrikan.
“Dari hasil Rapat Terbatas dengan Presiden kemarin, ada hal baru yang menÂjadi prioritas dan tantangan yaitu untuk memangkas waktu menjadi 40 hari dari 79 hari,†kata Benny, saat menghadiri Soft Launching Layanan Satu Pintu, di Gedung Dirjen Ketenagalistrikan.
Benny menambahkan, kemudahan mendapatkan listrik juga bergantung pada lokasi yang akan dipasang listrik. Apabila telah memadai, waktu yang dibutuhkan juga akan lebih cepat, dan apabila infratÂruktur belum memadai, maka waktu yang dibutuhkan akan lebih lama.
“Kalau lokasi yang dimintakan listrik itu dekat dengn jaringan PLN, dan travo tersedia, kira-kira 5 hari, kalau di lokasi yang dimohonkan perlu menarik jaringan bertegangan rendah, tiga gawang 4 gaÂwang, paling lama 15 hari, kalau sekiranya perlu menambah travo distribusi maka paling lama 40 hari, target kita begitu,†tambah Benny.
Meski demikian, peringkat kemudahan mendapatkan listrik ini masih kalah jika dibandingkan dengan Malaysia di peringkat 13, dengan waktu 32 hari dan Singapura yang menempati peringkat 6 dengan waktu 31 hari.
(Yuska Apitya Aji)
12 Golongan Penyesuaian Februari 2016: