JAKARTA TODAY – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menunÂjuk Mayor Jenderal Teddy LhaksÂmana menjadi Panglima Kodam Jaya, kemarin. Keputusan Gatot menunjuk staf ahli kepala Badan Intelijen Negara bidang pertaÂhanan dan keamanan itu dibenarÂkan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Wuryanto.
Menurut Wuryanto, keputuÂsan Gatot bukannya tanpa alasan. Sebelum ditugaskan ke lembaga telik sandi, Teddy pernah bertugas menjadi Kepala Staf Kodam Jaya. “Dia yang terbaik, cocok di Jakarta karena pernah menjadi Kasdam. Jadi, dia sudah paham betul tenÂtang situasi Jakarta,†ucap WuryÂanto kepada wartawan, Jumat (11/9) siang .
Wuryanto menuturkan, rekam jejak Teddy selama berkarier seÂbagai Kasdam Kodam Jaya dapat menunjukkan kapasitasnya. TedÂdy pernah menyelamatkan aset Kodam Jaya yang nilainya mencaÂpai triliunan rupiah.
Teddy sebenarnya tidak lama berstatus sebagai staf ahli Kepala BIN. Surat mutasinya ke BIN yang bernomor Kep/234/III/2015 baru keluar akhir Maret silam. Ketika surat tersebut ditandatangani, Teddy masih menjabat sebagai staf khusus kepala staf angkatan darat, yang kala itu dipegang Gatot NurÂmantyo.
Sebelum itu, rentang jabatan Teddy tak jauh dari unit khusus dan bidang intelijen. Ia sempat menjadi komandan Grup I KomanÂdo Pasukan Khusus dan komanÂdan Pusat Intelijen TNI AD.
Jabatan orang nomor satu di teritorial DKI Jakarta dijabat seÂcara rangkap oleh Letnan Jenderal Agus Sutomo selama hampir satu setengah bulan. Surat bernomor Kep/593/VII/2015 yang keluar 25 Juli lalu sebenarnya telah memindÂahtugaskan Agus sebagai Pangdam Jaya menjadi Komandan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI AD.
Sejumlah pihak menilai jabatan Pangdam Jaya sebagai posisi stratÂegis karena si pejabat harus memÂpertahankan wilayah yang berstaÂtus sebagai ibukota negara.
Jenderal Mulyono yang saat ini merupakan KSAD pernah menÂjadi orang nomor satu di Kodam Jaya, ketika Presiden Joko Widodo masih menjadi gubernur DKI JaÂkarta. Meski tak lama di posisi itu, ia dinilai berhasil menjaga Jakarta saat pemilihan presiden berlangÂsung tahun lalu.
(Yuska Apitya/net)