BOGOR TODAY – Wayang golek merupakan kesenian budaya yang tak asing lagi bagi masyarakat. Gerakannya lincah, badannya naik turun dan tangannya menari-nari mengikuti irama musik karawitan Sunda. Wayang bambu begitulah disebutnya. Wayang khas dari kampung Cijahe, Curug Mekar, Kecamatan Semplak, Kota Bogor ini termasuk salah satu jenis kesenian yang langka. Pasalnya sudah jarang ditemu masyarakat, terlebih saat merebaknya pandemi Covid-19 yang berdampak pada seluruh sektor. Akibatnya para pekerja seni itu harus kehilangan penghasilan dari panggilan pertunjukan yang biasanya ramai dikunjungi.
Sebut saja, Ki Drajat, pencipta dan pengembang wayang bambu sekaligus dalang menuturkan bahwa sejak adanya wabah Covid-19 dirinya terpaksa harus membatalkan sebanyak 15 pertunjukan pentas, bahkan, kata dia ada sebagian sudah melakukan pembayaran uang muka. “Sebanyak 15 pagelaran wayang bambu terhambat, terus kita juga sekarang kolaborasi syiar bersama beberapa ulama untuk mengisi kegiatan keagaman yang dipadukan dengan seni budaya juga terhambat, ya itulah dampaknya,” tutur ayah dari tiga anak itu kepada bogor-today.com saat ditemui dipadepokannya, Jumat (5/6/2020) kemarin. Padahal, sejak berdiri 21 Juli 2000 silam, wayang bambu telah memberikan kontribusi kepada pemerintah. Bukan hanya itu, wayang bambu inipun sudah mentas di berbagai wilayah Indonesia, bahkan telah menjelajah luar negeri seperti Jepang dan negara-negara ASEAN.
BACA JUGA :  Diduga Bunuh Diri Tusuk Perut di Kamar Mandi, Mahasiswa di Pamekasan Ditemukan Tewas
============================================================
============================================================
============================================================