kakianKisah Cinta dan Rangga dalam film ‘Ada Apa dengan Cinta’ masih ter­kenang sampai sekarang. Kemarin, Penerbit Gramedia Pustaka Utama resmi meluncurkan adaptasi novel ‘Ada Apa dengan Cinta’ yang ditulis atau dinovelisasi oleh Silvarani.

(Yuska Apitya Aji)

BERTEMPAT di Kinokuniya Bookstore, Plaza Senayan, Kamis (14/4/2016), novel ini diterbit­kan bertepatan dengan momen peluncuran sekuel cerita dari ‘Ada Apa dengan Cinta’. “Saya merasa ini adalah momen yang tepat un­tuk menerbitkannya novel AADC. Film pertamanya keluar 2002,” kata penulis naskah dan produser ‘AADC?’ yang juga menjadi penu­lis cerita, skenario dan produser untuk ‘Ada Apa dengan Cinta2’.

Diakui Mira, novel ini akan membawa nostalgia dan kenan­gan di masa remaja. Generasi geng Cinta dan cerita cinta ked­uanya masih melekat di hati ma­syarakat. “Rencana novelisasi ini juga ketika saya dihubungi pihak Gramedia, karena awalnya nggak tahu kalau cerita dari film yang sudah kelar tahunan yang lalu, ternyata bisa dijadikan novel,” lanjut Mira.

BACA JUGA :  Bejat, Pria di Pandeglang Perkosa Gadis Disabilitas Hingga Hamil 6 Bulan

 ’AADC’ mengisahken tentang seorang perempuan bernama Cinta yang ke­hidupannya nyaris sempurna. Ia pop­uler di sekolahnya, memiliki keluarga yang bahagia, dan selalu dikelilingi para sahabatnya. Suatu hari, Cinta bertemu dengan Rangga, sosok miste­rius, penyuka puisi, dan buku.

Penulis novel ‘AADC’ Silvarani mengaku sangat menggandrungi film garapan Riri Riza dan Mira Lesmana itu. “Saya nonton filmnya berulang-ulang dan kembali meriset untuk ke­butuhan novel,” ujarnya.

Ia melanjutkan ada dua scene dalam film yang dikembangkan Silva lebih dalam dan detail. Pertama, mengenai latar belakang ayah Rangga dan keluarganya. “Dalam film, kita pastinya tahu ada scene rumah Rang­ga yang dikirim bom molotov oleh ok­num tak dikenal, dan buat Rangga ha­rus pergi ke luar negeri. Di sini, saya jelakan lagi bagaimana latar belakang ayahnya dan bagaimana kondisi negara saat itu,” lanjut Silvarani.

BACA JUGA :  Turunkan Kolesterol usai Kalap Makan saat Liburan Lebaran dengan Ramuan yang Dijamin Ampuh

Kedua, scene ketika ‘kaca pecah’ ketika pertengkaran keluarga Alya. “Pas adegan itu saya menutup telinga dengan earphone dan membayang­kan yang terjadi di keluarga Alya, seberapa retaknya dan lain-lain. Dan ketika Alya datang ke rumah Cinta, detail penggambarannya lebih saya perlihatkan,” pungkas Silvarani.

Sebelumnya, ia pernah me-novel­isasi ‘L’eternita di Roma & L’amore di Romeo (2015), Super Didi (2016), dan 3 Srikandi (segera terbit). Novel ‘AADC’ sudah tersedia di toko buku dan toko buku online seluruh Indonesia mulai akhir Maret lalu. Rencananya, buku kumpulan puisi ‘Tidak Ada New York Hari Ini’ karya Aan Mansyur yang ada di dalam film akan terbit mulai 28 April, serentak dengan penayangan film ‘AADC 2’ di bioskop Tanah Air.

============================================================
============================================================
============================================================