JAKARTA TODAY  — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) meminta dua perusahaan transportasi online, Gojek dan Grab untuk memperketat proses validasi driver usai aksi teror bom di Medan yang mana pelaku memakai jaket milik Grab.

Menurut Plt Kepala Biro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu hal ini diungkap Menkominfo Johnny G. Plate saat bertemu dengan Co-founder dan CEO Gojek Kevin Aluwi dan Presiden Direktur Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata pekan lalu, di kantor Kemenkominfo, Jakarta.

BACA JUGA :  Halalbihalal Perumda Tirta Pakuan, Wali Kota Bogor Apresiasi Kinerja Pelayanan

“Pak Menteri berbicara kepada Gojek dan Grab, mohon makin diperketat [… proses] validasi mitranya termasuk instrumen-instrumen yang dipakai seperti helm dan jaket. Supaya jangan ada lagi tindakan pemboman,” kata pria yang kerap disapa Nando ini kepada awak media di Bogor, Jawa Barat, Senin (25/11).

BACA JUGA :  Cek Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Kamis 18 April 2024

Nando juga mengatakan bahwa Grab menyebut pelaku bukan bagian dari mitra pengemudi mereka.

“Grab sampaikan bahwa itu bukan mitranya. Jadi pakai jaketnya saja,” tuturnya.

============================================================
============================================================
============================================================