CALIFORNIA TODAY Alam semesta bermandikan cahaya lautan, dari kelap-kelip biru bintang-bintang muda hingga cahaya merah tua awan hidrogen.

Di luar warna yang terlihat oleh mata manusia, ada kilatan sinar-x dan sinar gamma, semburan radio yang kuat, dan sinar samar-samar dari latar belakang gelombang mikro kosmik.

Kosmos dipenuhi dengan warna yang terlihat dan tidak tampak, purba dan baru. Namun dari semua ini, ada satu warna yang muncul sebelum semua warna yang lain, warna pertama alam semesta.

BACA JUGA :  Basarnas Akan Bentuk Unit SAR di Kota Bogor, Meliputi Wilayah Sukabumi dan Cianjur

Jagat raya dimulai 13,8 miliar tahun silam melalui Big Bang. Pada saat-saat paling awal, kosmos bersifat lebih padat dan panas daripada sebelumnya.

Dentuman Besar sering divisualisasikan sebagai kilatan cahaya cemerlang yang muncul dari ‘lautan’ kegelapan di alam semesta, tetapi itu bukan gambaran yang akurat.

BACA JUGA :  Jadwal dab Lokasi SIM Keliling di Kota Bogor, Minggu 24 Maret 2024

Big Bang tidak meledak ke ruang kosong. Big Bang adalah ruang yang luas yang dipenuhi dengan energi.

Pada mulanya, suhu di jagat raya sangat tinggi sehingga cahaya tidak ada. Kosmos harus mendingin selama sepersekian detik sebelum foton dapat muncul. Setelah sekitar 10 detik, alam semesta memasuki zaman foton.

============================================================
============================================================
============================================================