JAKARTA, Today -Â Tim nasional basket putri Indonesia meraih haÂsil yang luar biasa di SEA Games 2015 Singapura.
Dengan rataan usia pemain 23,5 tahun, Hanum Fasya dkk. sukses mengulang prestasi terÂtinggi yang pernah dicapai: perÂak.
Penantian untuk mengulang sukses zaman Julisa Rastafari dkk. di Manila, Filipina sudah cukup lama. Terhitung tim putri butuh waktu 24 untuk meraih minimal perak lagi.
Hasil manis itu terulang di SinÂgapura Senin (15/6/2015). KepasÂtian medali perak itu didapatkan setelah Malaysia menang atas Vietnam dalam laga pemungkas basket putri.
Sama-sama meraih empat kemenangan dan satu kali kalah, Malaysia unggul head to head atas Indonesia sehingga berhak meraih emas.
Julisa sampai gemas prestasi dia dan teman-teman satu tim di SEA games 1991 tak bisa lagi disaÂmai hingga SEA Games 2013. PenÂantian itu akhirnya terjawab awal pekan ini.
“Alhamdulillah, aku gembira sekali dengan hasil itu. Aku sudah bisa hidup tenang,†kata Lisa.
Ia sudah bisa hormat kepada pemain-pemain putri ini. Mereka sama hebatnya sekarang dengan tim yang dulu. Semoga ini menÂjadi awal yang baik buat tim putri ke depannya,†imbuh Lisa sebÂagai pelatih tim akademi IndoneÂsia Muda itu.
Kegembiraan luar biasa juga dirasakan Hanum. Pemain dari Merah Putih Predators itu menyeÂbut mengusung modal semangat sebagai motivasi terbesar.
“Medali ini menjadi pembukÂtian dari kami untuk orang-orang yang menganggap remeh kami. Selain itu, semoga medali ini bisa membuat basket putri Indonesia tak lagi dipandang sebelah mata,†tutur pemain yang berposisi sebÂagai shooting guard tersebut.
Ya, tim basket putri memang sempat diragukan bisa tampil kompetitif di SEA Games SingaÂpura. Persiapan tim jauh dari ideal.
Lapangan latihan, tempat menginap, sampai urusan katerÂing buat para atlet bukan sekali dua kali bermasalah. Manajer tim bahkan sampai tombok untuk memenuhi kebutuhan itu.
Situasi makin pelik saat pelaÂtih tim, Amran, memutuskan mundur dua bulan menjelang SEA Games. Perbasi akhirnya menetapkan Bambang ‘Mbing’ Asidianto Pribadi sebagai pengÂgantinya.
“Jelas kaget dengan situasi itu. kami sendiri, sesama pemain, yang berusaha untuk bisa menÂjaga ketegaran,†jelas Hanum.
Beruntung tim putri basÂket diisi oleh para pemain yang usianya tak beda jauh satu sama lain. Maka, candaan dan acara hangout bersama bisa dilakukan dengan asyik.
Agustin Elya Gradita yang palÂing muda masih berusia 19 tahun. Hanya ada dua pemain berusia di atas 30 tahun, Marlina HerÂmawan, 32, dan Ayu Wulan NinÂgrum, 30.
“Selama pelatnas kami menÂginap di satu hotel di daerah PetÂamburan, Jakarta. Nah, kalau lagi mau senang-senang paling ngÂumpul di satu kamar,†beber dia.
(Imam/net)