BULAN ramadan tidak selalu berpikirnya tentang menu makanan dan minuman apa yang tepat untuk berbuka dan sahur. Namun yang juga dipikirkan bagaimana urusan hubungan suami-istri yang mulai disiasati dari sekarang strateginya.
1.Hubungan suami-istri adalah Ibadah
Meski di siang hari dilarang, namun saat waktu berbuka tiba, maka statusnya sama dengan makan dan minum, dimana saat dilakukan akan dihitung sebagai ibadah, maka niatkan hubungan suami-istri sebagai ibadah.
2.Atur Waktu
Jika sesudah berbuka disibukkan denÂÂgan shalat tarawih atau tilawah, mungkin hubungan suami-istri dapat dilakukan sebelum subuh, tepatnya sebelum makan sahur, agar tidak menganggu waktu ibadah shalat tahajud.
3.Lakukan hubungan kilat
Hubungan kilat dengan pemanaÂÂsan yang kilat, kadang memberi sensasi berbeda, namun dapat menghemat waktu.
4.Saling Pengertian
Jangan memaksa pasangan, untuk para istri bulan ramadan mungkin dirasa berat, karena harus tetap menyiapkan segala keperluan sembari tetap berpuasa, sehingga lihat responnya, ajaklah istri tanpa harus memaksa.
(Imam/net)