palu_hakimPEMERINTAH dan DPRD Kabupaten Bogor akhirnya mengesahkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2016 dalam Rapat Paripurna di Gedung Serbaguna II, Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, Senin (30/11/2015).

RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]

APBD tetap disahkan meski masih terjadi defisit antara pendapatan dan belanja sebesar Rp 724 miliar. Angka ini lebih besar dari rencana anggaran sebesar Rp 385,8 miliar.

“Pendapatan daerah kita diproyeksi Rp 5,87 triliun. Sementara belanja dae­rah mencapai Rp 6,6 triliun. Defisit Rp 724 miliar, masih bisa ditutupi Silpa ta­hun 2015 ini kurang lebih Rp 400 mil­iar,” ujar Bupati Bogor, Nurhayanti.

BACA JUGA :  Maraknya Kasus Pencurian Hewan Ternak Resahkan Warga Kecamatan Leuwisadeng

Menurutnya, pendapatan daerah pada 2016 bertambah Rp 395 miliar menjadi Rp 5,87 triliun dari rencana Rp 5,48 triliun, bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diproyeksi naik hingga Rp 92 miliar atau sekitar 4,86 persen dari rencana anggaran 2016 Rp 1,9 triliun menjadi Rp 2,5 triliun.

Penambahan PAD ini, kata Yanti, menutup pendapatan dari dana perim­bangan yang turun 0,57 persen atau Rp 2,37 miliar dari rencana ang­garan 2016 yang diplot Rp 2,39 triliun.

BACA JUGA :  Pemkab Bogor Raih Penghargaan Terbaik Pertama Standar Pelayanan Minimal (SPM) Awards Tahun 2024 Tingkat Nasional

Belanja daerah pun diperkirakan naik Rp 6,6 triliun atau bertam­bah 12,50 persen dari yang direncanakan Rp 5,86 triliun. Ini meliputi belanja langsung, Rp 3,55 triliun dan belanja tidak langsung Rp 3,47 triliun.

Sementara Ketua DPRD Kabupat­en Bogor, Ade Ruhandi mengapresiasi kerja Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) bersama Badan Anggaran DPRD yang mampu menggali potensi PAD.

“Iya karena bisa meningkat hingga sebesar Rp 92 miliar dari yang ditarget­kan sebelumnya,” katanya. (*)

============================================================
============================================================
============================================================