CIREBON, TODAY — Lagi-lagi Tol CikoÂpo Palimanan (Cipali) harus memakan korban jiwa. Enam orang tewas mengeÂnaskan dalam kecelakaan minibus Gran Max dengan truk pembawa semen cair, Senin(6/7/2015).
Peristiwa ini terjadi saat Gran Max bernomor polisi E 1720 NF yang melaju dengan kecepatan tinggi menuju PaliÂmanan dari Cikopo menabrak truk berÂnopol B 9427 UFU yang sedang berhenti
 “Yang sudah diidentifikasi baru ada enam orang meninggal. Semuanya dari mobil Gran Max,†ujar Direktur Lalu LinÂtas Polda Jabar Komisaris Besar Polisi Sugihardi, Senin (6/7/2015).
Menurut Sugihardi, kecelakaan tersebut bermula saat mobil Gran Max melaju dari arah Jakarta menuju Palimanan. Saat di kilometer 178.800, minibus tersebut oleng dan menghanÂtam truk semen yang sedang menepi di bahu jalan. Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. “Mobil Gran Max menabrak truk dari belakang denÂgan kecepatan tinggi,†ujar Sugihardi.
Sugihardi mengatakan, tim keÂpolisian sudah melakukan evakuasi terhadap korban tewas. Sugihardi mengatakan enam korban yang sudah dipastikan tewas dibawa ke Rumah Sakit Mitra Plumbon Majalengka, Jawa Barat. “Korban masih belum bisa diÂidentifikasi,†kata dia.
Sejauh ini pihak kepolisian belum bisa memastikan kecepatan mobil yang menabrak tersebut. “Nanti kami analisa berapa kecepatannya,†ujarnya sembari menyebutkan bahwa sesuai aturan keÂcepatan di tol minimal 60 kilometer per jam dan maksimal 100 kilometer per jam.
Untuk memastikan, kata Sugihardi, mesti menunggu pemeriksaan dari tim Mabes Polri apakah penyebabnya karena faktor kesalahan manusia atau bukan. “Kemungkinan kendaraan itu sedang melaju kemudian oleng ke kiri. Ada truk tanki isi semen cair itu sedang berhenti di bahu jalan, remnya rusak,†kata dia.
Pada 23 Juni lalu, Kepala KepoliÂsian Daerah Jawa Barat Inspektur JenÂderal Moechgiyarto mengatakan, seÂjak jalan tol Cikampek-Palimanan atau Cipali dibuka 13 Juni sudah terjadi 30 kecelakaan lalu lintas. Pada 16 Juni, truk ekspedisi bernomor L-9821-F meÂnabrak pantat truk pengangkut pasir B 9953 FYT di kilometer 82+800 BungurÂsari, Purwakarta. Akibatnya kernet dan sopir truk ekspedisi tersebut tewas.
Animo pemudik untuk menjajal Tol Cipali memang diprediksi bakal memÂbungbung tinggi. Apalagi, kebijakan baru Kementerian PU terkait tarif tol yang didiskon hingga 25 persen saat musim mudik lebaran tahun ini.
Direktur Jenderal Bina Marga KeÂmenterian Pekerjaan Umum Hediyanto W Husaini mengatakan, diskon tersebut akan mulai diterapkan pada H-7 lebaran.
“Dimulai hingga H minus tujuh hingÂga H plus tujuh, biaya tol akan dipotong mulai 10 persen hingga 25 persen,†kata Hediyanto.
Namun diskon di tiap ruas jalan tol akan berbeda. Ucapan Hediyanto terseÂbut melaksanakan perkataan Presiden Indonesia Joko Widodo yang menÂgatakan akan memberikan diskon biaya tol saat lebaran.
Presiden Jokowi beradalih kebijakan penurunan tarif tol untuk meringankan beban pemudik, membagi kegembiraan bersama, dan menekan biaya distribusi logistik bahan pokok menjelang dan sesudah Lebaran.
Langkah ini dinilai kurang tepat oleh Ketua Masyarakat Transportasi InÂdonesia Danang Parikesit. Menurutnya, kebijaakan pemotongan tarif tol hanya akan dinikmati oleh pemilik kendaraan pribadi.
Maka dari itu, Danang berharap agar pemerintah tetap memberlakuÂkan tarif tol bagi kendaraan pribadi naÂmun menggratiskannya bagi kendaraan umum.
“Lebih baik angkutan umum dibeÂbaskan masuk tol dan pasokan armada ditambah. Sedangkan untuk angkutan pribadi tetap dimintai biaya tol,†kata Danang. (*)