BOGOR, TODAYÂ – Bupati Bogor Nurhayanti berÂjanji Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Nambo di Kecamatan Klapanunggal, KaÂbupaten Bogor bakal beroperasi pada 2017 menÂdatang. Proyek pembangunan TPST regional tersebut mangkrak sejak dimulai sekitar tahun 2006.
“Sekarang kan pembangunannya sudah muÂlai, saya yakin kok 2017 TPAS Nambo sudah bisa beroperasi,†kata Bupati Bogor, Nurhayanti.
Yang menjadi masalah, kata Yanti, masih beÂlum adanya kesepatakan antara penggaran denÂgan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengenai besaran uang kerohiman untuk warga.
“Sebenarnya sih tidak ada kewajiban bagi pemerintah untuk membayar uang itu, tapi pelan-pelan akan kita selesaikan,†lanjutnya.
Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) KaÂbupaten Bogor mencatat, 25 penggarap belum mau menyerahkan lahan garapannya dan meÂminta pemerintah membayar uang kerohiman Rp 36 ribu per meter. Sementara pemerintah hanya sanggup membayar Rp 16.250 per meter.
Yanti menjelaskan, TPAS Nambo dibutuhkan untuk menggantikan TPS Galuga yang sudah meÂlebihi kapasitas.
Menurutnya, Nambo akan menjadi TPAS unÂtuk Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Kota Depok
“Sampah Jakarta juga mungkin saja dibuang disana. PT Indocement Tunggal Prakarsa yang akan mengoperasikan TPAS tersebut membuÂtuhkan sampah dalam jumlah tonase yang besar untuk produksi semen sebagai pengganti batu bara,†pungkas Yanti.
Seperti diketahui, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Bogor, Subaweh, mengatakan secara umum tempat pembuangan sampah tersebut siap dioperasikan.
â€Meski masih ada beberapa tahap proyek yang belum selesai,†ujarnya. Tahapan proyek itu, kata Subaweh, â€Akses jalan sudah selesai, tinggal pemagaran di lokasi.â€
TPST Nambo menampung dan mengolah sampah dari tiga wilayah, yakni Kabupaten BoÂgor, Kota Bogor, dan Kota Depok.
Pembangunan tempat pembuangan sampah tersebut sempat menjadi perbincangan karena tak kunjung selesai hingga tiga periode Bupati Bogor.
Subaweh mengatakan sampah yang dibuang di TPST Nambo nantinya didaur ulang dan dibuat menjadi bahan baku pembakaran pemÂbuatan semen.
â€Sampah dibuat briket sebagai pengganti batu bara,†katanya. Menurut dia, pihak IndoÂcement, pabrik semen di kawasan Bogor, sudah menyatakan siap untuk meneken kontrak sebÂagai penampung.
(Rishad Noviansyah)