20160218-budi-kaliwono_20160218_212651JAKARTA TODAY – PT Transjakarta telah menguji coba enam trayek baru, yakni Ja­karta-Depok. Selama uji coba, tak sedikit petugas di lapangan yang kebingungan dengan jalur-jalur bus yang dilalui tersebut. Sementara untuk uji coba rute Jakarta-Bogor, masih dimatang­kan, terutama perihal tarif.

Direktur PT Transjakar­ta, Budi Kaliwono memaklumi kondisi tersebut. Menurut dia, hal-hal tersebut biasa terjadi di lapangan. Apalagi uji coba kali ini sekaligus sebagai bentuk so­sialisasi kepada masyarakat. “Namanya uji coba, petugas yang di kan­tor juga ada yang bingung,” ujar Budi, kemarin.

Pun begitu, Budi memas­tikan uji coba trayek baru ini bakal dilanjutkan hingga 2 minggu ke depan. Perusahaan transportasi milik Pemprov DKI itu pun akan melakukan evaluasi se­tiap selesai uji coba.

Bahkan, trayek yang saat ini diuji coba belum menjadi trayek pasti. Tidak menu­tup kemungkinan, PT Transjakarta akan merubah trayek berdasarkan animo ma­syarakat. “Kalau tidak dimulai, kapan lagi. Ini bukan trayek mati, jadi ada kemungkinan berubah juga,” tutur dia.

Selama uji coba, PT Transjakarta juga terus memantau operasional headway atau waktu tunggu dari satu bus ke bus lainnya. Pemantauan headway juga untuk menentu­kan jumlah armada yang dibutuhkan pada trayek tersebut berdasarkan jarak, kondisi kemacetan, dan animo masyarakat. “Secara bertahap operasional jalan biasanya. Target headway, dengan koridor 9 misalnya kami mau setiap 2 menit lewat. Sekarang tidak bisa 2 menit,” terang Budi.

Hari pertama uji coba, sejumlah trayek dari Bekasi menuju Jakarta mendapat re­spons positif dari warga. Namun pelayanan transportasi massal ini masih terkendala jumlah armada.

Jika uji coba di trayek Bekasi-Jakarta berjalan lancar, PT Transjakarta bakal me­nambahkan jumlah armada untuk melayani rute tersebut. Perusahaan pelat merah ini juga menargetkan mampu mengangkut 25 ribu penumpang setiap harinya. “Targetnya untuk Bekasi yang menjadi pilot projectnya 25 ribu penumpang per hari. Tapi untuk setiap wilayahnya nanti akan dipelajari lagi apa akan sesuai target,” kata Budi.

BACA JUGA :  Menu Sahur dengan Sup Miso Tofu Bayam yang Simple dan Lezat

Dengan kondisi kemacetan Jakarta seperti saat ini, kata Budi, idealnya untuk mencapai 25 ribu penumpang setiap hari diperlukan tambahan armada sebanyak 50 unit. Namun jumlah tersebut masih bersifat situasional melihat perkemban­gan di lapangan selama uji coba. “Target 25 ribu penumpang dengan 5 armada bus mungkin belum, tapi hingga akhir Mei bisa kita coba tercapai. Normalnya den­gan melihat kemacetan Bekasi dan Jakar­ta saat ini mungkin baru bisa terpenuhi sebanyak 50 armada, itu pun dihitung apa armada bus bisa balik lebih cepat atau ti­daknya,” jelas Budi.

Sebagaimana diketahui keenam rute bus baru itu adalah Bekasi MM-Bundaran HI, Bekasi MM-Tanjung Priok, Bekasi Timur-Grogol,Lebak Bulus-Kota, TU Gas JIEP-Lebak Bulus dan Manggarai-Universitas Indonesia (UI). Budi mengatakan, pihaknya menyiap­kan 5 unit bus single terlebih dulu untuk setiap rute atau trayek.

Terpisah, Gubernur DKI Jakarta Ba­suki Tjahaja Purnama atau Ahok meyakini, warga kota penyangga akan beralih meng­gunakan transjakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama PT Transjakarta akan mengevaluasi operasionalisasi perpanjan­gan rute Depok dan Bekasi. «Rute Bekasi bagus, penuh penumpang, dan sambutan antusias, tetapi memang tolnya agak macet. Kami akan evaluasi,» kata Ahok, di Balai Kota, Selasa (26/4/2016).

Sementara itu, terkait transjakarta rute Depok, Ahok menyebut, banyak keluhan terkait kursi bus. «Namun, saya yakin, ke depan, orang akan lebih pilih (transjakarta) ini. Kalau sekarang, orang belum tahu (ada perluasan rute transjakarta) dan jamnya belum banyak. Hanya ada lima unit, enggak cukup,” kata Ahok.

BACA JUGA :  Lahirkan Generasi Emas pada 2045, Siti Chomzah Ajak Kepala PAUD se-Kabupaten Bogor Optimalkan Gerakan Transisi PAUD SD 

Rute transjakarta yang diperluas berop­erasi sejak Senin (25/4/2016). Transjakarta Bekasi melayani rute dari dan menuju Bekasi MM dan Bekasi Timur. Sementara itu, transjakarta rute Depok melayani rute kampus UI-Manggarai via Lenteng Agung-Pasar Minggu-Tebet.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubun­gan dan Transportasi (Kadishubtrans) DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan masih diperlukan pembahasan lebih lanjut terkait rute bus Transjakarta menuju Bogor. Salah satu yang menjadi kendala adalah penetuan besaran tarif.

“Kemurahan kalau tarif ke Bogor Rp 3.500. Sekali jalan saja, satu bus butuh biaya operasional Rp 1,2 juta. Makanya, kita lagi hitung-hitungan berapa tarif yang pas nanti. Karena jarak Jakarta-Bogor yang paling jauh dibandingkan wilayah bus Transjakarta lain­nya,» ujar Andri, Selasa (26/4/2016).

Menurutnya, penentuan tarif tersebut akan mempertimbangkan besaran public service obligation (PSO) yang diberikan dan jumlah armada yang dibutuhkan. Kepu­tusan mengenai tarif berada di tangan Di­shubtrans DKI dan PT Transportasi Jakarta. «Kita sudah bertemu dengan Bima Arya (Walikota Bogor). Mereka menyambut den­gan sangat baik. Tapi, saya belum bisa bi­cara lebih lanjut karena masih banyak yang harus dipertimbangkan untuk rute Bogor. Apakah nanti PSO-nya yang dinaikan atau seperti apa,” tandasnya.

Meski demikian, Andri menyatakan besaran tarif yang diberlakukan akan jauh dibawah tarif APTB. Hal itu dilakukan untuk menarik minat penumpang untuk menggu­nakan bus Transjakarta. «Kalau kita tetap­kan Rp 10.000-Rp 12.000, saya pikir pen­umpang akan tertarik. Karena jauh dibawah APTB yang sekitar Rp 14.500,» pungkasnya.

(Yuska Apitya Aji)

============================================================
============================================================
============================================================