JAKARTA TODAY – Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2019 mencapai 395,6 miliar dollar AS atau setara Rp 5.562 triliun ( kurs Rp 14.061 per dollar AS).

Jumlah tersebut terdiri dari ULN publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar 197,1 miliar dollar AS, serta ULN swasta (termasuk BUMN) sebesar 198,5 miliar dollar AS.

ULN Indonesia tersebut naik 10,2 persen secara year on year (yoy), yang dipengaruhi oleh meningkatnya pertumbuhan ULN pemerintah di tengah perlambatan ULN swasta.

BACA JUGA :  Puncak Arus Balik di Terminal Baranangsiang Diprediksi 15 April 2024

“Dalam rangka menjaga struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya,” tulis BI dalam keterangan rilisnya, Jumat (15/11/2019).

BI merinci, posisi ULN pemerintah pada akhir triwulan III 2019 tercatat sebesar 194,4 miliar dollar AS atau tumbuh 10,3 persen (yoy), meningkat dari 9,1 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya. Sepanjang triwulan III 2019, investor nonresiden membukukan pembelian neto Surat Berharga Negara (SBN) domestik yang cukup besar sehingga mendorong kenaikan ULN Pemerintah.

BACA JUGA :  Minum Air Garam Bisa Atasi Kelebihan Air dalam Tubuh, Benarkah? Simak Ini

Perkembangan ini, menurut BI positif, karena mencerminkan kepercayaan investor yang tinggi terhadap prospek perekonomian nasional di tengah ketidakpastian global, serta imbal hasil investasi aset keuangan domestik yang menarik.

============================================================
============================================================
============================================================