BOGOR, Today – Blokade truk sampah yang dilakukan ratuÂsan masyarakat yang tergabung dalam LSM Komite Reformasi dan Keadilan (Korek) di DraÂmaga, menyebabkan 2.350 ton sampah di Kota/Kabupaten Bogor menumpuk karena truk tak bisa melintas menuju TPA Galuga, Senin (25/1/2016).
Dari Kabupaten, terdapat 450 ton sampah per hari yang biasa diangkut 140 truk dan dibuang ke Galuga. Namun, untuk wilayah timur, sebagian dibuang ke Bantargebang. “Jadi tidak semua sampah kita dibuang ke Galuga,†ujar Kabid Kebersihan DKP Kabupaten BoÂgor, Ateng Sasmita.
Ratusan masyarakat dari LSM tersebut berjaga-jaga dengan mendirikan pos di JaÂlan Dramaga, Jalan RancabunÂgur dan Jalan Bubulak untuk mengadang truk sampah yang menuju TPA Galuga.
Terpisah, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor, Irwan RiyanÂto mengatakan, pengadangan tersebut menyebabkan ratusan truk milik DKP Kota Bogor juga tertahan. “Karena dihadang, 116 truk kita tertahan,†kata IrÂwan.
Ia menambahkan, sampah Kota Bogor yang harus dibuang ke TPA Galuga mencapai 1.900 ton per hari dengan dua tahap, pagi dan malam. “Biasanya dalam sehari truk sampah Kota Bogor beroperasi dua kali. ToÂtal sampah yang menumpuk sekitar 1.900 ton,” tuturnya.
Bahkan, truk yang memÂbawa tumpukan sampah terÂpaksa parkir di sepanjang Jalan Paledang atau sekitar Kantor DKP sembari menunggu akses menuju TPA Galuga dibuka kembali. “Kalau bukan ke TPA Galuga, mau ke mana lagi samÂpah ini dibuang. Enggak ada tempat lagi kita. Mau enggak mau harus menunggu sampai dibuka,” ujarnya.
(Rishad Noviansyah)