Untitled-10BOGOR, Today – Blokade truk sampah yang dilakukan ratu­san masyarakat yang tergabung dalam LSM Komite Reformasi dan Keadilan (Korek) di Dra­maga, menyebabkan 2.350 ton sampah di Kota/Kabupaten Bogor menumpuk karena truk tak bisa melintas menuju TPA Galuga, Senin (25/1/2016).

Dari Kabupaten, terdapat 450 ton sampah per hari yang biasa diangkut 140 truk dan dibuang ke Galuga. Namun, untuk wilayah timur, sebagian dibuang ke Bantargebang. “Jadi tidak semua sampah kita dibuang ke Galuga,” ujar Kabid Kebersihan DKP Kabupaten Bo­gor, Ateng Sasmita.

BACA JUGA :  DPP Partai Golkar Dukung Penuh Jaro Ade di Pilkada 2024

Ratusan masyarakat dari LSM tersebut berjaga-jaga dengan mendirikan pos di Ja­lan Dramaga, Jalan Rancabun­gur dan Jalan Bubulak untuk mengadang truk sampah yang menuju TPA Galuga.

Terpisah, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor, Irwan Riyan­to mengatakan, pengadangan tersebut menyebabkan ratusan truk milik DKP Kota Bogor juga tertahan. “Karena dihadang, 116 truk kita tertahan,” kata Ir­wan.

Ia menambahkan, sampah Kota Bogor yang harus dibuang ke TPA Galuga mencapai 1.900 ton per hari dengan dua tahap, pagi dan malam. “Biasanya dalam sehari truk sampah Kota Bogor beroperasi dua kali. To­tal sampah yang menumpuk sekitar 1.900 ton,” tuturnya.

BACA JUGA :  Sirkuit Rumpin Bakal jadi Semi Mandalika, Rampung Tahun 2025

Bahkan, truk yang mem­bawa tumpukan sampah ter­paksa parkir di sepanjang Jalan Paledang atau sekitar Kantor DKP sembari menunggu akses menuju TPA Galuga dibuka kembali. “Kalau bukan ke TPA Galuga, mau ke mana lagi sam­pah ini dibuang. Enggak ada tempat lagi kita. Mau enggak mau harus menunggu sampai dibuka,” ujarnya.

(Rishad Noviansyah)

============================================================
============================================================
============================================================