PALEMBANG, Today – Dari 11 cabang olahÂraga (cabor) yang akan digelar di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) pada laga Asian Games 2018, kemungkinan akan bertambah hingga 7 cabor lagi.
Menurut Harry Warganegara Harun, Chairman of Sport Development Commission Komisi Olahraga Indonesia (KOI), kemungÂkinan ada tambahan cabor di Palembang, namun masih akan diajukan ke Olympic Council Asian (OCA) di bulan Januari 2016 mendatang.
“Tambahan itu mungkin dari tinju, tenis meja, atletik, gymnastic, bela diri, indoor velodrome, dan aquatic, tapi sifatnya bukan memastikan namun menunggu persetujuan OCA dulu,†ujarnya kepada Liputan6.com, Kamis (31/12/2015).
Beberapa cabor yang mungkin bisa direÂbut dari DKI Jakarta, lanjut Harry, memang berpeluang digelar di Palembang. Seperti Aquatic, kolam renang di DKI Jakarta hanya memiliki 8 lintasan. Sedangkan di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, sudah ada10 lintasan yang memenuhi persyaratan Asian Games. Tinggal diubah jadi indoor saja.
Cabor atletik juga berpeluang diÂgelar di Palembang, karena venue-nya mendukung. Sedangkan di Gelora Bung Karno (GBK), venue atletik dinilai sudah sangat usang dan perlu dilakukan reÂnovasi besar-besaran. “Di GBK, venue atletik itu peninggalan pak Soekarno, harus direnovasi oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI,†lanjutnya.
Cabor bela diri banyak terbagi dalam beberapa kategori, yaitu pencak silat, kuras, sanbo, kabaddi, karate, judo dan lainnya. Di JSC Palembang sendiri, sudah ada venue-nya. SemenÂtara di DKI Jakarta, KOI harus meÂnyewa lokasi sehingga ini akan menambah dana kegiatan.
Sementara indoor velodrome memang harus dibangun dari awal. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah mau mengucurkan dana sebesar Rp 450 Miliar untuk membangun venue bersepeda ini.
“Venue indoor velodrome di DKI JaÂkarta mempunyai lintasan 300 meter, sedangkan dibutuhkan 250 meter dan venue-nya memang harus direnovasi ulang. Pemprov DKI Jakarta sudah meÂnyetujui. Dana pembangunan indoor velodrome harus punya duit Rp 450 M,â€ucapnya.
Untuk itu, sebelum diajukan ke OCA, pihaknya akan melakukan rapat intern antara KOI, Pemprov DKI JakarÂta, Pemprov Sumsel, Kemenpora RI dan Kementrian Koordinasi bidang PembanÂgunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI dalam waktu dekat.
Road Show ke Enam Kota Besar
Komite Olahraga Indonesia (KOI) menggelar road show pada enam kota besar di Tanah Air. Acara tersebut berÂtujuan untuk lebih mensosialisasikan pelakÂsanaan Asian Games XVIII yang digelar di Jakarta dan Palembang tahun 2018.
“Kali ini road show digelar di Surabaya, Makassar, Banten, Balikpapan, Palembang dan Kota Medan. Ini adalah sosialiasi Asian Games dalam rangkaian kegiatan launching logo Asian Games. Keenam kota ini sudah ditentukan untuk sosialisasi Asian Games 2018,†ucap Raja Parlindungan Pane selaku Komite Eksekutif KOI, mengutip dari Antara, Kamis (31/12/2015).
Menurut Raja, alasan terpilihnya MedÂan sebagai salah satu kota sosialisasi Asian Games karena prestasi olahraga Medan di kancah internasional tak bisa dikesampingÂkan. Dalam Asian Games 2014, pewushu Sumatera Utara, Juwita Niza Wazni dan LinÂsdwell Kwok turut andil memberikan sumÂbangsihnya kepada Indonesia.
Saat itu Niza berhasil meraih medali emas dan Lindswell menyumbang medali perak. Menurutnya dengan sosialisasi itu diharapÂkan masyarakat dapat turut serta mensukÂseskan ajang multievent olahraga semacam itu. (Imam/net)