PANGANDARAN, TODAY — Pemerintah Provinsi (PemÂprov) Jawa Barat memproyekÂsikan pembangunan tujuh kampus negeri baru. Empat kampus negeri baru disahkan media akhir 2014 lalu, semenÂtara tiga kampus negeri baru ditargetkan terealisasi 2016.
Gubernur Jawa Barat, AhÂmad Heryawan (Aher) mengÂklaim berhasil menambah empat Perguruan Tinggi NegÂeri (PTN) baru pada 2014 lalu yakni empat PTN dan dua universitas swasta diubah menjadi negeri, yaitu Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya dan Universitas Karawang (Unsika). Kemudian mendirikan poliÂteknik negeri di Kabupaten Subang dan Kabupaten Indramayu.
“Insya Allah tahun depan kita akan membuat tiga kampus negeri baru, satu ITB (Institut Teknologi Bandung) caÂbang Cirebon. Nanti kalau sudah besar disapih (dipisahkan) menjadi kampus tersendiri. Kampus ini dibangun di atas lahan 18 hektar,†ungkap Aher saat kunÂjungan kerja di Kabupaten Pangandaran, Selasa (1/12/2015).
Dua perguruan tinggi negeri lainnya, lanjut Aher, juga di luar domisili, yaitu ITB di Bekasi, yang akan dibangun di atas lahan 40 hektare, dan membangun InstiÂtut Pertanian Bogor (IPB) di Sukabumi. “Jadi keseluruhan nanti ada tujuh PTN baru, guna menyiapkan SDM Jabar yang makin berkompoten,†ucap Aher.
Selain PTN, Jabar juga telah menyÂiapkan SMK dan SMA negeri berbasis pesantren. Menurutnya, pembelajaran agama untuk penguatan nilai moral tiÂdak harus berada di pesantren murni atau Masdrasah Aliyah.
Aher tahun depan menargetkan penambahan empat PTN di Jawa Barat. “Jika tahun 2014 skemanya adalah meÂnegerikan swasta, maka tahun 2016 adalah pembuatan PTN di luar domisili yakni kampus PTN membuka kampus daerah di Jawa Barat. Kita inginnya UnÂpad luar domisili dibangun di PangandaÂran,†katanya.
Menurut dia, hal tersebut didasarÂkan pada tingginya dinamika di kawasan tersebut. Di area Priangan Timur bagian selatan, kawasan teraktif dari sisi mobilÂisasi penduduk dan pembangunan adalah Pangandaran dan Pelabuhan Ratu.
Hal ini tercermin dari makin tingginÂya daya tarik daerah tersebut kepada orang luar, terutama di bidang pariÂwisata. Apalagi, Pangandaran sekarang sudah menjadi daerah operasi baru atau kabupaten.
Pejabat Bupati Pangandaran Daud Ahmad mengatakan, wilayahnya puÂnya potensi besar dalam menarik maÂhasiswa, terutama di wilayah Ciamis, Pangandaran, Banjar, Kuningan, dan TaÂsikmalaya.
“Selama ini mereka kuliah di Unsil, Unsud Purwakerto, Unigal Ciamis, juga Bandung. Kalau ada di Pangandaran, ini membuat mobilitas terpusat dan indeks pembangunan manusia Pangandaran dan sekitarnya akan naik,†ungkapnya.
Menurut Daud, pihaknya belum puÂnya lahan tersedia untuk kawasan kamÂpus yang setidaknya mencapai minimal 20 hektare di kabupaten tersebut. Akan tetapi, karena lahan pemerintah pusat masih luas di kabupaten tersebut, maka potensi itu masih terbuka luas. “Kami sangat senang jika bisa terealisasi teruÂtama untuk jurusan agrobisnis yang sesÂuai karakter daerah yakni jurusan mariÂtim dan pertanian,†katanya.
Sementara di Bogor, saat ini baru ada IPB yang terpusat di Dramaga dan BaÂranangsiang serta Universitas Terbuka di Jalan Sholeh Iskandar. Sementara kampus swasta yang berkompetensi berubah staÂtus yakni Universitas Pakuan (Unpak) BoÂgor, Universitas Ibnu Khaldun (Uika) dan Universitas Nusa Bangsa (UNB). “Kami memang pernah ditawari Kopertis Jawa Barat. Tapi sementara kami tolak dengan pertimbangan ada beban yayasan terÂhadap SDM, terutama dosen-dosen yang harus ditanggung pesangonnya,†kata Rektor Unpak Bogor, Bibin Rubini, pekan lalu.
((Yuska Apitya Aji) intennadya))