JAKARTA TODAY – Seorang gadis kecil berkerudung merah muda dituntun ke depan kelas. Kepala sekolah memintanya untuk membacakan surat Al-Mulk ayat 1 sampai 5 untuk membuka acara seminar. Jika dilihat-lihat, gadis ini ternyata penyandang tunanetra.
Gadis bernama Zahira Fadhilah ini adalah salah satu santri wati di Pondok Pesantren Takwinul Ummah, Karawang. Di depan kelas, ia mampu melantunkan ayat demi ayat dengan suara yang indah.
Sejak delapan bulan lalu, anak berusia 7,5 tahun ini tinggal di pondok. Setiap hari, ia diajarkan menghafal Al-Quran, pengetahuan agama, dan dilatih kemandiriannya.
Seperti yangdikutip dari liputan6.com, “Zahira senang banget tinggal di sini. Betah karena kakak-kakaknya baik, Zahira juga suka banget menghafal Al-Quran dan bersih-bersih,†ujar Zahira ketika ditemui di SMP Islam Takwinul Ummah, Senin (13/1/2020) lalu.
Menurut pendiri yayasan, R. Ismail Prawira Kusuma, Zahira adalah salah satu dari 63 anak yatim, yatim piatu, dan dhuafa yang tinggal di pondok pesantren Takwinul Ummah. Segala kebutuhan seperti pakaian, makanan, alat mandi, hingga lemari dan tempat tidur sudah disediakan untuk Zahira dan anak-anak lainnya.
“Mereka hanya tinggal belajar di sini. Jangan sampai anak-anak yang punya semangat belajar tidak jadi belajar karena tidak memiliki biaya,†ujar Ismail ketika ditemui di tempat yang sama.
Ismail telah menganggap Zahira dan semua anak di sini adalah anaknya sendiri. Untuk membahagiakan mereka, paling tidak setahun dua kali yayasan mengadakan rekreasi bersama. Misal, pergi berkemah dan berenang.