Untitled-2Tas merupakan salah satu barang yang lebih sering dipakai kaum wanita. Kemanapun mereka pergi, tas wajib dibawa. Walaupun tas menjadi barang yang wajib dibawa, namun Anda tak perlu membeli banyak tas. Untuk membeli satu tas saja, seorang wanita biasanya akan mengeluarkan banyak uang.

Oleh : Hesti Amelia
[email protected]

Jika tergiur untuk membeli tas se­tiap keluar model terbaru terus menerus, maka bisa bikin kantong bolong. Gendis Pragmasea dan Ste­fani Matadipura punya solusinya. Dua sahabat ini membuat usaha tas yang diberi nama Unico. Tapi jangan kuatir tas yang mereka jual sangatlah murah. Namun mutunya tidak murahan.

Dua sahabat ini mengambil nama Unico diambil dari bahasa Spanyol. Artinya unik. Mereka ngin membuat suatu desain yang unik dan tidak pasaran, dengan harga yang terjangkau. “Menurut kami, Unico juga nama yang mudah diingat,” ungkap Stefani kepada Bogor Today akhir pekan lalu.

Untuk saat ini Unico hanya menjual produk tas wanita. ”Tapi ke depannya insya Allah tahun ini mau ngeluarin produk baru dompet wanita,” lanjutnya. Untuk mem­buat tasnya Unico memakai bahan faux leather atau kulit sintetis.

Unico menjual berbagai model tas, di­antaranya, slingbag version black atau white prisma Rp. 85.000, black atau cream circle Rp. 75.000, clutch triangle Rp. 70.000, black atau brown indian Rp. 80.000, black atau white diagonal clutch Rp. 70.000, dan black atau white blocking transpar­ant Rp.139.000. Untuk model tote bag-nya sendiri beragam mulai dari versi tote zebra Rp. 85.000, tote tribal Rp. 80.000, platted­tote Rp. 129.000, plated tote 110.000, dan candy bag Rp. 149.000,” ujarnya.

Model tas sling bag black prisma pal­ing banyak dipesan oleh konsumen. Unico berjualan dengan sitem online melalui in­stagram, shopee, dan line. “Kita sih ga ada jam operasionalnya selagi kita bisa balas langsung kita balas,” katanya.

Selain berjualan online Unico juga membuka stand di Taman Yasmin Bogor mulai pukul 06.00-11.00. “Tepatnya di se­brang gedung Bogor Jasmine House (arah tanjakan),” ungkap wanita kelahiran 9 Sep­tember 1995 itu.

Menurut Stefani, dengan modal Rp. 7.000.000 Unico meraup omset dalam se­hari Rp. 500.000. Namun ketika hari libur, omsetnya meningkat dua kali lipat yakni Rp. 1.000.000.

Kendala yang dihadapi Unico adalah tak semua tukang jahit mengerti apa yang diinginkan Gendis dan Stefani. Selain itu pada saat pembuatan tas membutuhkan ex­tra time. Di tengah kesibukan dua sahabat yang masih kuliah di Jakarta, mereka ha­rus sibuk bolak balik untuk ngurus proses pembuatannya. Seperti bolak balik Jakarta Bogor, kalau tidak begitu mereka kawatir penjahitnya salah jahit alias tidak sesuai dengan design yang diinginkan.

”Itu untuk proses pembuatan desain yang baru ya, kalau proses pembuatan de­sain yang suadah ada atau restock itu kita hanya atur bahan-bahan apa saja yang kurang dan harus dibeli untuk proses pem­buatan tersebut,” pungkasnya.

============================================================
============================================================
============================================================

3 KOMENTAR

  1. Dear Mifta,

    berhubung ini adalah info berita, maka artikel ini tidak mencantumkan nama Onlinenya.

    -trims-