CIBINONG, TODAY — Upaya Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memberÂsihkan pejabat junkis alias pecandu narkoba mulai digeber. Senin (24/8/2015), sebanyak 40 camat yang akan mengiÂkuti rapat bersama Satuan Kerja Perangkat Dinas di Pendopo Kabupaten Bogor dihadang tes urine mendaÂdak. Uji terhadap sampel air seni ini, untuk mengecek kanÂdungan narkoba dalam tubuh para camat.
Menurut Bupati Bogor Nurhayanti, targetnya tahun ini 5.000 pegawai di lingkungan Pemkab akan menÂjalani tes urine. “Harapannya, PNS harus jadi teladan dan contoh. Di satu sisi pemerintah sangat prihatin dengan peredaran narkoba sangat tinggi,†ujar Yanti.
Kedepan, tes mendadak tanpa pemberitaÂhuan lebih dulu juga dilakukan kepada kepala desa, pegawai di dinas-dinas, dan lurah. MenuÂrut dia, jika ada hasil tes narkoba camat yang positif, akan dilakukan proses lanjutan. Soalnya, tes ini hanya screening awal. “Bisa jadi camat menderita sakit tahunan, dan dokter memberiÂkan obat seperti morfin. Itu seizin dokter. ArtiÂnya tidak langsung divonis,†ucapnya.
Kepala Badan Narkotika Kabupaten Bogor Nugraha Setia Budi mengatakan, tes yang berÂtujuan agar aparatur Kabupaten Bogor bersih dari narkoba ini bersifat sangat rahasia. Air kencing disimpan di tabung yang juga menjadi media tes multi-drug-screen. Kandungan yang diujikan antara lain morfin, metafetamin, koÂkain, benzo, amfetamin, dan ganja. Stik dalam tabung akan bergaris satu jika camat positif menggunakan narkoba, dan dua garis menunÂjukkan negatif kandungan narkoba.
“Hasilnya semenit sudah terlihat. Ini perlu pendalaman lebih lanjut, misalnya positif diÂduga, harus dibawa ke laboratorium BNN di Cawang yang prosesnya kira-kira seminggu,†tutur Nugraha.
Langkah ini pun mendapat respon posiÂtif dari para camat yang mengikuti tes urine. Bahkan para camat meminta pemeriksaan tes urine juga dilakukan kepada para kepala desa maupun para staf desa. “Saya kira ini adalah langkah positif yang patut diapresiasi. Sebab, pengguna narkoba saat ini bukan hanya berÂasal dari kalangan anak-anak muda saja. PeÂjabat daerah maupun PNS juga bisa terlibat. Makanya, perlu dilakukan tindakan sedini mungkin untuk mencegah peredaran maupun pengguna narkoba di lingkungan pemerintahÂan daerah,†ucap Camat Klapanunggal, Asep Mulyana, setelah menjalani tes urine.
(Rishad Noviansyah|Yuska Apitya)