Untitled-19JAKARTA TODAY – Dolar Amerika Serikat (AS) mulai bergerak naik pada bursa perda­gangan Selasa(15/3/2016). Mata uang Paman Sam tersebut menembus lev­el tertingginya di Rp 13.130. Berdasarkan data perdagangan Reuters, Selasa (15/3/2016), dolar AS dibuka di Rp 13.041 dan ditutup di Rp 13.130. Penguatan dolar AS ini bersamaan dengan pe­mangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini oleh Bank Dunia menjadi 5,1%. Turun 0,2% dari proyeksi sebelumnya. Untuk 2017, Bank Dunia mempre­diksi pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 5,3%.

Indeks USD menguat terhadap mata uang utama lain­nya karena investor menunggu pertemuan Federal Re­serve yang dipantau dengan cermat dalam pekan ini.

Para pejabat The Fed bertemu untuk membahas kin­erja ekonomi dan kebijakan moneter AS. Dalam perte­muan terakhir Fed pada Januari, banyak pejabat percaya gejolak ekonomi dan keuangan global telah meningkat­kan risiko penurunan terhadap prospek ekonomi AS.

BACA JUGA :  Turunkan Berat Badan ala Perempuan Jepang dengan 5 Kebiasaan Ini

Xinhua melansir, Selasa, 15 Maret, The Fed memper­tahankan kisaran target untuk tingkat suku bunga acuan­nya atau federal fund tidak berubah pada 0,25 persen hingga 0,5 persen pada pertemuan Januari, setelah me­naikkan suku bunga pada Desember untuk pertama ka­linya dalam hampir satu dekade.

Sebagian besar ekonom memperkirakan peningkatan risiko penurunan bagi perekonomian AS telah mengang­kat penghalang untuk menaikkan suku bunga pada perte­muan kebijakan pada Maret.

Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh ke 1,1083 dolar dari 1,1155 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4299 dolar dari 1,4378 dolar. Dolar Australia turun menjadi 0,7496 dolar dari 0,7573 dolar.

Sementara dolar dibeli 113,82 yen Jepang, lebih tinggi dari 113,73 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik men­jadi 0,9880 franc Swiss dari 0,9819 franc Swiss, dan naik tipis ke 1,3270 dolar Kanada dari 1,3218 dolar Kanada.Emas Antam Tumbang

BACA JUGA :  Wajib Tahu! Ini Dia Minuman Pereda Asam Lambung yang Bisa Dicoba di Rumah

Kenaikan dolar membuat harga emas batangan atau Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) tu­run Rp 5.000/gram. Sementara harga buyback turun Rp 7.000/gram.

Seperti dikutip dari situs perdagangan Logam Mulia Antam, Selasa (15/3/2016), harga emas batangan pecahan 1 gram, dibuka turun Rp 5.000/gram menjadi Rp 560.000/gram, dibandingkan posisi kemarin di Rp 565.000/gram.

Sementara, harga pembelian kembali alias buyback oleh emiten berkode ANTM turun Rp 7.000/gram menjadi Rp 510.000/gram, dibandingkan posisi kemarin di Rp 517.000/gram. “Untuk transaksi pembelian emas batangan datang langsung ke PT Antam Tbk UBPP Logam Mulia setiap harin­ya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja,” kata Antam dalam situs resminya.

(Yuska Apitya/dtk)

============================================================
============================================================
============================================================