sebastian-vettel-3011SAKHIR – Dua petinggi Formula 1 (F1), Bernie Ecclestone dan Jean Todt kembali menggodok aturan baru kualifikasi yang akan diter­apkan pada GP China, 17 April men­datang. Jika hingga seri ked­ua di Bahrain menggunakan sistem eliminasi, di sistem agregat bakal diterapkan di Negeri Tirai Bambu.

Sebetulnya, Ecclestone dan Todt sudah memikirkannya sebelum GP Bah­rain. Namun, titik temu baru didapat usai memunculkan Nico Rosberg sebagai jawara di Sakhir, Minggu (3/4/2016) lalu.

BACA JUGA :  Daftar Pebulu Tangkis Indonesia di Spain Masters 2024, Berikut Hasil Drawing

Mendengar rencana tersebut, pe­balap Ferarri, Sebastian Vettel lang­sung menolaknya mentah-mentah. Juara dunia F1 empat kali beruntun itu menyebut, rencana itu cukup gila. “Itu ide yang baik jika Anda ingin melihat keka­cauan terjadi. Tapi F1 harus tetaplah balapan. Ini adalah ide yang cukup gila,” tukasnya.

“Kualifikasi adalah soal menca­pai satu lap yang sempurna. Untuk memiliki agregat, itu terdengar lebih seperti balapan ketahanan. Saya ti­dak akan terlalu tertarik dengan ren­cana itu,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Menuju Vietnam, Lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026

Beda dengan Vettel, Jenson But­ton justru menyambut baik ide terse­but. Pebalap McLaren itu menilai ada baiknya jika dicoba terlebih dahulu.

“Itu lebih baik daripada satu ini. Saya pikir sistem baik daripada cara yang satu ini. Pembalap mengemudi dengan satu mata terbuka juga lebih baik. Kami akan mencobanya, itu semua bisa kami katakan benar. Saya harap bisa beruubah dan itulah yang diharapkan,” pungkasnya.

(Rishad/Net)

============================================================
============================================================
============================================================