KITA harus belajar berÂdamai dengan waktu, karena waktu akan seÂlalu memaksa kita unÂtuk berubah, berpindah atau pergi. Muda akan menjadi tua, gagah perkasa akan menjadi loyo, cantik dan ganÂteng berubah menjadi keriput, sehatpun berÂganti menjadi sakit. Seiring waktu, kekuaÂsaan akan berpindah tangan, kejayaan akan berpindah pangkuan, ketenaran akan berganÂti orang. Begitulah waktu.
Semakin banyak hal yang kita klaim sebaÂgai milik kita, semakin perih kita menembus lorong waktu. Semakin kita mampu menyaÂdari bahwa segalanya hanya milik Allah, maka semakin ringan beban hidup yang akan kita rasakan. Inilah pesan tersembunyi di balik pernyataan bahwa semua kekuasaan, harta dan segala yang ada atau yang akan ada di langit dan di bumi adalah milik Allah SWT.
Kasihan para mantan pesohor yang tak diÂanggap dan masih ingin mashur seperti dulu. Yang dia rasakan hanya geram dan depresi. Kasihan para mantan pejabat dan masih ingin menjabat sampai-sampai lupa bahwa dia sudah udzur. Dia depresi akibat post-power syndrom. Kasihan pula mereka mantan orang top, yang dulu selalu dikunjungi dan dijadiÂkan rujukan, kemudian kehilangan pengikut karena sudah beda zaman dan beda tradiÂsi. Bisanya cuma geram dan depresi serta menyalahkan apa yang ada kini. (*)