NEW YORK, TODAY — Wall Street melonjak 2 persen dan mencatatkan minggu positif pertama selama 2016. Musim dingin yang mulai terjadi di Amerika Serikat dan Eropa menimÂbulkan harapan akan kenaiÂkan tajam harga minyak.
Harga minyak mentah berada di level terendah baÂru-baru ini, karena kelebiÂhan pasokan. Namun, kenaÂiakn 9 persen karena musim dingin yang keras, mendoÂrong permintaan minyak pemanas dan investor pun mengambil kesempatan ini untuk short term.
Meski mengalami keÂnaikan, namun Wall Street masih turun 7 persÂen pada 2016 dan tetap pada tingkat terendah di Agustus, lantaran kekhaÂwatiran masalah ekonomi China yang mengguncang pasar global.
“Kita mencoba menÂdorong saham naik dari tingkat ini nampaknya seÂdikit lebih sulit daripada mendorong mereka turun. Kita bisa berada dalam rentang yang sangat luas untuk jangka waktu yang panjang,†kata analis di Greentree Brokerage SerÂvices, Warren Barat, sepÂerti dilansir dari Reuters, kemarin.
Dow Jones Industrial AvÂerage rally 1,33 persen ke 16.093, sementara indeks S&P 500 naik 2,03 persen menjadi 1.906, dan Nasdaq Composite naik 2,66 persen menjadi 4.591.
Volatilitas baru-baru ini telah menyebabkan lonÂjakan volume. Sekira 9,1 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, jauh di atas rata-rata harian selama 20 hari perdagangan teraÂkhir di 8 miliar.
(okez)