KABUL TODAY – Warga Afghanistan hari ini akan menggunakan hak suaranya dalam pemilihan presiden (pilpres). Pengamanan di berbagai wilayah, khususnya di ibu kota Kabul, pun diperketat.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (28/9/2019), kampanye pilpres yang digelar selama dua bulan terakhir di Afghanistan diwarnai serangan bom dan kekerasan bersenjata yang memakan korban. Kebanyakan serangan itu didalangi oleh kelompok Taliban.

Dalam beberapa hari terakhir, Taliban telah merilis peringatan bahwa mereka akan menyerang tempat-tempat pemungutan suara dan mengimbau warga untuk menjauhi lokasi-lokasi tersebut. Sebagai antisipasi, otoritas Afghanistan memberlakukan pemblokiran sebagian di wilayah Kabul. Truk-truk dilarang masuk ke Kabul sebagai upaya mencegah calon pengebom bunuh diri mengganggu proses pilpres.

BACA JUGA :  Ketua DPRD Kota Bogor Ucapkan Terimakasih Kepada Bima dan Dedie di Acara Pisah Sambut

Lalu lintas kota Kabul yang biasanya macet, tampak lengang karena sekolah dan kantor-kantor ditutup saat pemungutan suara digelar pada Sabtu (28/9) waktu setempat. Kebanyakan warga setempat memilih tetap di dalam rumah.

BACA JUGA :  Wedang Tape Ketan, Santapan Hangat Enak Dinikmati Saat Hujan

Sekitar 9,6 juta warga Afghanistan terdaftar untuk memilih dalam pilpres tahun ini. Namun banyak warga yang kehilangan harapan karena setelah 18 tahun konflik terus berlanjut, tanpa ada satupun pemimpin yang mampu menyatukan negara yang terpecah-pecah dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, meningkatkan perekonomian yang stagnan maupun meningkatkan keamanan.

============================================================
============================================================
============================================================