BOGOR, TODAYÂ – Presidium Pemekaran Bogor Timur (Botim) mendatangi Kantor Badan PerÂencanaan Pembangunan DaeÂrah (Bappeda), Senin (11/1/2016).
Mereka meminta diperceÂpatnya pembahasan draft DaeÂrah Otonomi Baru (DOB) dan bisa jauh pada semester perÂtama tahun ini.
Ketua Umum Presidium Botim, Alhafiz Rana mengaÂtakan, Rencana PembanguÂnan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berharap dewan bisa menyepakati permintaan saat Bappeda menyampaikan revisi RPJMD agar bisa segera dibenÂtuk Pansus Pemekaran Botim.
“Sebelumnya kan draftnya mau disampaikan pada semesÂter dua. Kami datang kesini minta dipercepat. Supaya di semester dua, bisa ditandataÂngani bupati dan DPRD lalu disampaikan ke Gubernur Jawa Barat,†ujar Alhafiz.
Ia beralasan, pemekaran ini sudah sangat krusial demi percepatan pembangunan di wilayah timur Bumi Tegar BeriÂman. Selain itu, 68 dari 75 desa yang ada di wilayah itu sudah sepakat untuk memisahkan diri.
“Kan kalau mau DOB, harus ada Surat Keputusan MusyawaÂrah Desa (SKMD), nah itu sudah kami kantongi. Bogor Timur bukan Cuma Klapanunggal, CiÂleungsi dan Gunung Putri yang relatif maju. Tapi ada Cariu, SuÂkamakmur yang masih tertingÂgal,†tegasnya.
Sementara itu, Kepala BapÂpeda, Syarifah Sofiah mengataÂkan, desakan percepatan DOB itu tidak mudah. Pasalnya, itu merupakan sebuah kebijakan politis yang harus disetujui DPRD dan kepala daerah.
Selain itu, RPJMD yang ada merupakan rencana dalam satu periode pemerintahan. Dan selama ini, komitmen pemerintahan selama ini hanya ada DOB Bogor Barat selama periode pemerintahan saat ini atau hingga 2018 mendatang.
“Ya, mereka sudah tiga kali mempertanyakan, saya sudah jelaskan seperti itu. Kan tahun ini ada Prolegda, nah disitu kita masukkan aspirasi Botim. KareÂna harus ada kebijakan pemerÂintah dalam merevisi RPJMD,†kata Ifah.
Desakan ada, kata dia, hanÂya bisa ditampung sebagai rasa hormat atau menghargai dari fungsi masing-masing.
“Kan tidak bisa sembaranÂgan. Harus masuk RPJMD lima tahunan dulu. Aspirasi kita tampung saja. Kan tidak ada salahnya. Saling menghargai fungsi masing-masing lah,†pungkasnya.
(Rishad Noviansyah)