Untitled-15BOGOR, TODAY – Presidium Pemekaran Bogor Timur (Botim) mendatangi Kantor Badan Per­encanaan Pembangunan Dae­rah (Bappeda), Senin (11/1/2016).

Mereka meminta diperce­patnya pembahasan draft Dae­rah Otonomi Baru (DOB) dan bisa jauh pada semester per­tama tahun ini.

Ketua Umum Presidium Botim, Alhafiz Rana menga­takan, Rencana Pembangu­nan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berharap dewan bisa menyepakati permintaan saat Bappeda menyampaikan revisi RPJMD agar bisa segera diben­tuk Pansus Pemekaran Botim.

“Sebelumnya kan draftnya mau disampaikan pada semes­ter dua. Kami datang kesini minta dipercepat. Supaya di semester dua, bisa ditandata­ngani bupati dan DPRD lalu disampaikan ke Gubernur Jawa Barat,” ujar Alhafiz.

Ia beralasan, pemekaran ini sudah sangat krusial demi percepatan pembangunan di wilayah timur Bumi Tegar Beri­man. Selain itu, 68 dari 75 desa yang ada di wilayah itu sudah sepakat untuk memisahkan diri.

BACA JUGA :  Warga Desa Cemplang Bogor Diteror Maling, Satu Bulan 5 Kali Aksi Pencurian

“Kan kalau mau DOB, harus ada Surat Keputusan Musyawa­rah Desa (SKMD), nah itu sudah kami kantongi. Bogor Timur bukan Cuma Klapanunggal, Ci­leungsi dan Gunung Putri yang relatif maju. Tapi ada Cariu, Su­kamakmur yang masih terting­gal,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bap­peda, Syarifah Sofiah mengata­kan, desakan percepatan DOB itu tidak mudah. Pasalnya, itu merupakan sebuah kebijakan politis yang harus disetujui DPRD dan kepala daerah.

Selain itu, RPJMD yang ada merupakan rencana dalam satu periode pemerintahan. Dan selama ini, komitmen pemerintahan selama ini hanya ada DOB Bogor Barat selama periode pemerintahan saat ini atau hingga 2018 mendatang.

BACA JUGA :  Pj. Bupati Bogor Ingatkan PPPK untuk Melayani Masyarakat Kabupaten Bogor Secara Optimal

“Ya, mereka sudah tiga kali mempertanyakan, saya sudah jelaskan seperti itu. Kan tahun ini ada Prolegda, nah disitu kita masukkan aspirasi Botim. Kare­na harus ada kebijakan pemer­intah dalam merevisi RPJMD,” kata Ifah.

Desakan ada, kata dia, han­ya bisa ditampung sebagai rasa hormat atau menghargai dari fungsi masing-masing.

“Kan tidak bisa sembaran­gan. Harus masuk RPJMD lima tahunan dulu. Aspirasi kita tampung saja. Kan tidak ada salahnya. Saling menghargai fungsi masing-masing lah,” pungkasnya.

(Rishad Noviansyah)

============================================================
============================================================
============================================================