BOGOR TODAY – Warga KamÂpung Bojong Neros, Kelurahan Paledang dan warga Kampung Gudang, Kelurahan Gudang, Kecamatan Bogor Tengah, menÂgancam akan kembali menggelar demo ke Bogor Trade Mal (BTM). Warga mengaku telah dibohongi terkait janji akan mempekerÂjakan sekitar 60 persen pegaÂwainya dari warga sekitar.
Salah seorang warga Bojong Neros, Heiru Bone, mengeluhÂkan sumur air miliknya dan warga sekitar BTM yang akhir-akhir ini kekeringan, dirinya menduga BTM mengunakan air tanah yang berlebihan sehingga sumur milik warga kekeringan. “Saya mewakili warga Bojong Neros mengeluhkan BTM yang telah menggunakan air tanah berlebihan sehingga air pasokan air sumur kami kering. Demo pun sudah pernah kami lakuÂkan. Kami berencana akan demo lagi,†ketusnya.
Heiru juga merasa kecewa dengan manajemen BTM yang melupakan perjanjian terdahulu yang berjanji akan merekrut 60 persen dari warga sekitar untuk dijadikan pegawai di dialamnya. “Karyawan BTM didominasi oleh orang-orang luar, hanya beberÂapa saja warga sekitar yang jadi pegawai di dalam, padahal sesuai kesepakatan waktu pendirian BTM yaitu merekrut warga sekiÂtar 60 persen dan 40 persen unÂtuk luar warga sekitar,†tuturnya.
Salah seorang warga kamÂpung Gudang, Rusmaya, menÂgatakan pihak BTM itu hanya menjanjikan hal palsu kepada warga sekitar. “Dulu dijanjikan sekitar 60 persen warga sekitar dipekerjakan di BTM tapi coba dilihat saat ini paling hanya beÂberapa orang,†ujarnya.
Rusmaya juga mengaku keÂcewa dengan pengelolaan ManaÂjemen BTM yang diakuinya sanÂgat tidak menggandeng warga sekitar tentang hal-hal terkait keÂtenagakerjaan. “Coba lihat saja yang diterima sebagai pegawai di BTM rata-rata yang memiliki kedekatan khusus dengan manaÂjemen bukan dari kemampuanÂnya,†ungkapnya.
Dirinya juga mengatakan warga sekitar pernah berdemo terkait gaji yang dibawah rata-rata dengan tugas yang apa-apa serba disalahkan. “Manajemen hanya memikirkan kepentingan sendiri dan tidak mementingÂkan warga sekitar, kami pernah demo dan rata-rata yang demo di berhentikan dari pekerjaan dengan mencari-cari alasan yang tidak diperbuat,†tegasnya.
Manager Marketing dan Komunikasi Mal BTM, Sharon Vebrilla enggan berkomentar banyak. “Untuk masalah ini saya harus konfirmasi ke manÂagemen dulu tentang kebenaÂrannya,†begitu, dia menjawab.
(Guntur Eko Wicaksono)