SURIAH TODAY – Kelaparan yang me­landa kota-kota yang diblokade di Suriah mengundang keprihatinan dunia inter­nasional. Kecaman pun dilontarkan pada rezim Presiden Bashar al-Assad karena membiarkan kelaparan itu terjadi.

“Membuat warga sipil kelaparan adalah taktik tak manusiawi yang digu­nakan rezim Assad dan sekutu-sekutu mereka,” cetus Duta Besar (Dubes) Ing­gris untuk PBB, Matthew Rycroft dalam sidang Dewan Keamanan PBB seperti dilansir kantor berita Reuters, Selasa (12/1/2016).

Sidang tersebut digelar untuk mem­bahas kota-kota di Suriah, yang ratusan ribu warganya dilaporkan terjebak tanpa bantuan pangan selama berbulan-bulan, hingga dilanda kelaparan. Sidang ini di­lakukan atas permintaan Selandia Baru, Spanyol dan Prancis sebagai respons atas laporan mengenai kelaparan yang melan­da kota Madaya dan lainnya.

Kota Madaya yang berada di dekat perbatasan Libanon, dikepung pasukan rezim Assad selama enam bulan terakhir. Setelah mendapat perhatian internasi­onal, untuk pertama kalinya dalam enam bulan, puluhan truk PBB yang mengang­kut bahan pangan dan bantuan lainnya mencapai Madaya pada Senin (11/1/2016) waktu setempat.

Kondisi warga di Madaya sangat memprihatinkan. Warga setempat dil­aporkan terpaksa makan rumput dan hewan peliharaan seperti kucing demi bertahan hidup. Penduduk kota itu akh­irnya mendapat perhatian internasional karena beredarnya foto-foto warga yang mengalami kelaparan dan kekurangan gizi. “Lihatlah foto-foto warga sipil itu, termasuk anak-anak, bahkan bayi-bayi di Madaya,” ujar Dubes AS untuk PBB Sa­mantha Power. “Ini cuma foto-foto yang kita lihat. Ada ratusan ribu orang yang dengan sengaja diblokade, sengaja dibuat kelaparan saat ini. Dan gambar-gambar ini mengingatkan kita akan Perang Dunia II,” imbuhnya.

Namun Dubes Suriah untuk PBB menyatakan, sebagian besar pemberi­taan mengenai Madaya didasarkan pada informasi palsu. Menurutnya, foto-foto warga yang kelaparan hanyalah rekayasa. “Tak ada kekurangan bantuan kemanu­siaan di Madaya,” cetusnya kepada para wartawan. Diimbuhkannya, sebagian bantuan kemanusiaan telah dijarah oleh kelompok-kelompok teroris.

Namun kepala kemanusiaan PBB, Ste­phen O’Brien menyatakan, laporan men­genai penduduk Madaya yang kelaparan “sepenuhnya kredibel”. Dikatakannya, sekitar 400 orang harus segera dievakua­si dari kota itu untuk mendapatkan per­awatan medis. Mereka berada di ambang kematian karena mengalami kelaparan, kekurangan gizi dan penyakit-penyakit lainnya.

(Yuska Apitya/net)

============================================================
============================================================
============================================================