TIONGKOK TODAYÂ – Menjelang perÂayaan Imlek tahun ini, ratusan ribu warga Tiongkok mulai menggelar tradisi mudik. Data dihimpun, cuaca buruk menyebabkan sedikitnya 100 ribu warga terdampar di sebuah staÂsiun kereta api di Cina selatan. MerÂeka beramai-ramai mudik menjelang perayaan Tahun Baru Cina pekan depan.
Kerumunan besar pekerja migran melonjak di stasiun utama GuangÂzhou berharap untuk pulang dan berÂkumpul bersama keluarganya pada perayaan Tahun Baru Imlek 8 FebruÂari nanti. Tahun Baru tersebut akan mengantarkan dari Tahun Kambing ke Tahun Monyet.
Namun, serangan cuaca dingin dan salju di Cina timur dan tengah membuat setidaknya 23 kereta terÂtunda. Kebanyakan kereta terjebak di dalam atau sekitar stasiun.
Foto udara yang diterbitkan salah satu situs menunjukkan ratuÂsan orang mengular menuju stasiun kereta api melalui barikade logam. Pada Senin (1/2/2016) saja, sekitar 176 ribu penumpang ada di stasiun. “Ada terlalu banyak orang dan itu terlalu ramai,†kata salah satu penumpang dilansir The Guardian, kemarin.
Media setempat mengatakan, situasinya sangat parah. Pihak berÂwenang bahkan menyatakan darurat tingkat dua dan menempatkan lebih dari 2.600 penjaga keamanan untuk mengawasi kerumunan.
Kepala polisi Guangzhou Xie XiaÂodan dan seorang pemimpin Partai Komunis Chen Rugui juga dikirim ke tempat kejadian dalam upaya menceÂgah kerusuhan dan desak-desakan. Perjalanan pada tahun baru yang sudah dimulai pada akhir Januari itu sering digambarkan sebagai migrasi manusia tahunan terbesar di bumi. Mereka yang terjebak melampiaskan kekesalan pada kekacauan perjalaÂnan mereka melalui media sosial. “Pulang ke rumah saja sangat sulit,†seseorang menulis di Weibo, serupa Twitter milik Cina. “Orang-orang haÂrus berdiri di tengah hujan selama lebih dari 10 jam,†tulis yang lainnya. Sementara pemudik lain yang meÂmiliki selera humor menulis: “Cina tidak pernah kekurangan orang,†guÂraunya di Weibo.
(Yuska Apitya/net)