BOGOR, TODAYÂ – Sedikitnya 55 kasus penyakit kaki gajah atau filariasis meÂnyebar di Kabupaten Bogor dalam 10 tahun terakhir hingga memperoleh preÂdikat endemis filariasis.
Bumi Tegar Beriman pun dijadikan proyek percontohan eliminasi kaki gaÂjah nasional yang dilaksanakan Kamis (hari ini,red) lewat Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis di kabupaten/kota endemis secara serenÂtak dengan jumlah sasaran mulai dari usia 2-70 tahun.
Jika tidak ada kendala, minum obat serentak ini bakal dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong Kabupaten Bogor.
Kepala Bidang Pencegahan dan PemÂberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan KabupatÂen Bogor, Kusnadi membenarkan, bahÂwa kondisi lingkungan turut memicu penyebaran penyakit tersebut.
“Kabupaten Bogor termasuk endeÂmis. Sampai 2015 yang terlaporkan 55 kasus tersebar di 22 kecamatan. Mei-JuÂni ini dilaporkan kembali tujuh kasus,†kata Kusnadi, Rabu (30/9/2015).
Akan tetapi, jumlah tersebut diperÂoleh hanya dari laporan warga. KebanÂyakan warga yang terjangkit filariasis bersama keluarganya menganggap hal tersebut aib dan enggan berobat.
Menurutnya, obat untuk mencegah sebaran cacing filaria tidak memiliki efek samping. “Kalau pun ada efek sepÂerti pusing atau mual, itu karena reaksi obat terhadap cacing itu dalam tubuh,†tambahnya.
Faktor endemis, kata Kusnadi, antara lain kurangnya dukungan lingkungan. Seperti masih terdapat selokan mamÂpet yang jadi tempat berkembangbiak nyamuk dan desa yang belum bebas dari kebiasaan buang air sembarangan.
“Lingkungan di Kabupaten Bogor memang kurang bagus. Maka kita doÂrong agar sanitasi total berbasis maÂsyarakat di seluruh desa terlaksana,†ucapnya.
Ia mengatakan, pengobatan kaki gaÂjah telah berlangsung sejak 2008, naÂmun secara parsial di Kabupaten Bogor.
Pada tahun ini, Kabupaten Bogor pun menjadi POPM yang bisa diakses masyarakat dengan mendatangi langÂsung Puskesmas sesuai jadwal. Kusnadi menyatakan, untuk warga yang tinggal di pelosok, Puskesmas bisa mendatangi lokasi tersebut.
(Rishad Noviansyah)