Untitled-1Waroeng Taberoe adalah nama sebuah rumah makan di bilangan Teras Yasmin, Jalan Abdulloh Bin Nuh Nomor 33-35 Kota Bogor. Berdiri sejak tahun 2013 oleh Purwo Sasmito.

Nama tempatnya Waroeng Taberoe. Kalau melihat namanya rasanya banyak yang akan bingung cara melafalkannya.

Kata Waroeng mungkin sudah biasa karena hanya kata warung dengan ejaan lama. Sedangkan kata Taberoe adalah kata dalam bahasa Jepang artinya makan.

Suasana rumah makan sendiri, meski menyandang kata waroeng (baca warung) jauh sekali dari nuansa warung yang se­lama ini dikenal. Tidak ada bangku kayu panjang dengan jejeran makanan atau minuman di depannya. Pelayannya juga berseragam.

Meja-meja tertata rapi. Sebagian dil­etakkan di dalam ruangan berpendingin udara. Sebagian lainnya diletakkan di teras lantai dua Teras Yasmin dimana Waroeng Taberoe berlokasi. Setting rumah makan ini adalah restoran dan bukan warung Te­gal alias Warteg.

Pengunjung akan diberikan daftar menu makanan yang bisa dipilih sesaat setelah mereka duduk. Yah, jelas sekali bahwa Waroeng Taberoe bukanlah sebuah Warteg.

Waroeng Taberoe memiliki variant menu makanan dari mulai menu crispy, tradisional, appetizer, ramen dan rice bowl, menu sayur, pasta, maupun salad. “Menu favorite kita ada mie tek-tek goreng atau kuah, fish and chip, sop buntut, ten­derloin steak, maupun iga bakar, “ungkap Purwo Sasmito selaku owner.

Harga makananannya mulai Rp. 17.000- Rp. 49.000, untuk minumannya mulai Rp. 4.000-Rp18.000. Fasilitas yang tersedia an­tara lain parkir luas, ruangan indoor, dan out door.

Jam operasional mulai pukul 10.00- 22.00 setiap hari. Omset perhari menca­pai jutaan. “Pada hari jumat restoran kami penuh penugunjung bahkan rela mengan­tri,” pungkasnya.

(Hesti Amelia)

============================================================
============================================================
============================================================