17-tahun-tertunda-hary-tanoe-janji-tol-bocimi-tahap-i-selesai-2017BOGOR, TODAY — PT Waskita Toll Road (WTR), anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT), resmi menguasai PT Trans Jabar Tol (TJT) setelah meningkatkan kepemilikan sahamnya menjadi 81,64%. Trans Jabar Tol adalah pengembang proyek jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) sepanjang 54 kilometer (km).

“Waskita Toll Road mengam­bil alih saham PT Graha Multitama Sejahtera (GMS) dan membeli sa­ham PT Karya Perkasa Insani (KPI) pada Trans Jabar Tol,” ungkap Sekretaris Perusahaan Waskita Karya, Hadi Susilo dalam keteran­gan tertulis, Minggu(13/12/2015).

Jalan tol dengan masa konsesi selama 45 tahun itu akan melintasi dua kota, yaitu Bogor dan Suka­bumi, serta dua Kabupaten, yaitu Bogor dan Sukabumi.

Jalan tol Ciawi-Sukabumi dibangun secara bertahap per sek­si. Seksi I Ciawi-Cigombong sepan­jang 15,35 km, Seksi II Cigombong-Cibadak sepanjang 11,9 km, Seksi III Cibadak-Sukabumi Barat sepan­jang 13,7 km, dan Seksi IV Sukabumi Barat-Sukabumi Timur sepanjang 13,05 km.

Sebelumnya, Waskita Karya melalui Waskita Toll Road mengakuisisi 38,5% sa­ham PT Waskita MNC Transjawa Toll Road (WMTTR) dari PT Sembilan Benua Mak­mur, perusahaan milik PT MNC Toll Road.

Akuisisi tersebut menjadikan Waskita Karya sebagai pemegang saham pengen­dali PT Waskita MNC Transjawa Toll Road dan sekaligus mendilusi seluruh kepemi­likan saham Grup MNC pada perusahaan tol tersebut.

Hadi Susilo mengatakan, setelah akui­sisi, kepemilikan saham Waskita pada WMTTR mencapai 99,99%. Sisanya sebe­sar 0,01% dimiliki oleh Koperasi Waskita.

BACA JUGA :  Hanya Pakai 3 Bahan Dapur Bisa Bikin Kinclong Kerak Tungku Kompor! Simak Ini

Untuk memuluskan pengambilalihan saham tersebut, Waskita Karya menyuntik modal Waskita Toll Road sebesar Rp 757,5 miliar. Penambahan modal dilakukan secara tunai. “Idealnya, Waskita MNC Transjawa Toll Road akan berganti nama. Tapi kami masih mempertimbangkannya,” ujar Hadi.

Saat ini, WMTTR menggarap tiga ruas jalan tol yakni Kanci– Pejagan, Pejagan–Pe­malang, dan Pasuruan–Probolinggo. Hingga saat ini, baru ruas jalan tol Kanci–Pejagan yang telah beroperasi. Sementara Pejagan–Pemalang ditargetkan selesai pada 2016.

Proyek Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) yang melintasi Bogor-Sukabumi, perkembangannya memang masih lam­bat terutama konstruksinya. Hal ini dapat dilihat dari progres pengerjaan konstruksi yang masih di bawah target.

Sekda Provinsi Jawa Barat, Iwa Karni­wa, mengatakan, dari laporan di lapan­gan, proses konstruksi masih 3% lebih, dari sisi pembebasan lahan baru mencapai 92% untuk seksi I dari Ciawi-Cigombong sepanjang 15 Km dari total panjang Tol Bo­cimi 54 Km.

“Bocimi sudah lama tidak selesai. Sep­erti diketahui, Bogor dan Ciawi Sukabumi itu sudah berat kemacetannya. Padahal jika ada hambatan berkaitan infrastruktur. Maka itu infrastruktur yang dibangunnya harus serius,” ucap Iwa, akhir pekan ke­marin.

Iwa menuturkan, pembebasan lahan Tol Bocimi seksi I terpantau cukup baik dengan progres pembebasan lahan men­capai 92% dari 144 hektar. Secara kon­struksi, dari rencana tuntas 6,118%, pro­gres fisik realisasinya baru 3,18% atau ada minus 3,08%. Artinya terdapat sejumlah titik yang belum dibebaskan.

BACA JUGA :  Kurangi Peradangan Pada Tubuh, Ini Dia Buah Terbaik yang Bisa Dikonsumsi

“Kami siap bantu. Sebab proyek ini su­dah sejak 2006. Semua demi kepentingan warga Sukabumi, Bogor dan DKI Jakarta. Jadi proyek ini jangan putus,” tutur Iwa.

Menurut Iwa, proyek infrastruktur menyangukut kepentingan masyarakat sehingga harus memperoleh bantuan dari pemerintah daerah. Pemprov Jabar perlu memberikan atensi karena sebagai kepan­jangan tangan dari pemerintah pusat.

Pemprov Jabar akan mendorong per­cepatan pembebasan lahan Tol Bocimi. Pemprov Jabar dan Pemda Bogor serta Pemda Sukabumi bekerjasama dengan aparat keamanan berkomitmen memban­tu secepatnya proses di lapangan sesuai target yang ditetapkan. “Saya berharap semua pihak turut membantu. Jangan ada yang menyandera dalam artian mengaju­kan harga tidak wajar. Masyarakatnya ha­rus mendukung penuh,” ujar Iwa.

Menurut Iwa, pihaknya segera melaku­kan langkah taktis guna memproses lahan semakin cepat soal perizinan utulitas milik PT KAI, PLN dan PDAM.

Ia menambahkan, izin pembangunan jembatan di salah satu paket konstruksi ke Dirjen PSDA turut diakselerasi. Selain itu, Pemprov Jabar siap membantu memfasili­tasi dengan BPN dan Kementerian Agraria. “Kami juga akan melibatkan Biro Pelay­anan Sosial dan Kanwil Kemenag untuk membantu mediasi tanak wakaf yang ter­dampak proyek. Pihak pengelola juga me­nyiapkan bangunan dan lahan pengganti bagi masjid, sekolah dan puskesmas,” kata Iwa.

(Yuska Apitya Aji)

============================================================
============================================================
============================================================