“Closet duduk berpotensi tinggi perpindahan kuman dan virus karena terjadi kontak langsung antara tubuh dan closet. Jika closet kurang higienis, dapat menyebabkan infeksi saluran kencing dan kelamin terutama pada wanita, menyebabkan anyang-anyangan, keputihan, infeksi rongga rahim, bahkan infeksi saluran telur yang mengakibatkan tidak bisa memiliki keturunanâ€
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Menjamurnya toilet duduk di tempat publik, sekali lagi perlu menjadi perhatian bagi banyak orang. Yang terpenting dari hal ini adalah pengetahuan tentang posisi buang air yang baik untuk kesÂehatan. Toilet menjadi salah satu tempat yang paling dibutuhkan manusia. Kloset menjadi area paling krusial dan selalu ingin dipastikan kebersihan, higienitas serta kenyamanannya. Kondisi toilet, closet, kebersihan dan ketersediaan air hingga posisi buang air besar (BAB) menÂjadi pertimbangan sebelum menggunakan toilet. MaÂsyarakat Indonesia tentu lebih familier dengan closet jongkok namun tidak sedikit orang lebih memilih menggunakan closet duduk. Terutama di toilet umum, biasnya lebih banyak yang mengÂgunakan closet duduk, namun apakah closet duduk ini jauh lebih aman kebersiÂhannhya?
Ketika ditemui, dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Marzuki Mahdi, dr ErwanÂto Budi Winulyo, SpPD, K-AI, FINASIM menÂgaku closet jongkok lebih higienis jika dibandÂingkan dengan closet duduk, karena tidak terjadi kontak langsung antara tubuh dengan closet. Banyak bakteri yang tersebar di udara saat flush ditekan. Bakteri tersebut akan naik dan menempel pada tubuh kita apabila closet tidak ditutup, yang tidak ditutup saat proses penyiraman memiliki jumlah bakteri sekitar 12 kali lebih banyak daripada closet yang ditutup.
Bakteri yang keluar bisa menempel pada tisu mauÂpun kertas toilet yang ada di dekatnya. Yang lebih parah lagi, kandungan bakteri pada tisu bisa lebih tinggi daripada bakteri yang ada pada dudukan closet itu sendiri sehingga memÂbersihkan tubuh mengÂgunakan tisu toilet menjadi sia-sia. Bakteri tersebut juga bisa menempel pada dispenser sabun, gagang pintu dan lain sebÂagainya. Kebiasaan orang yang tidak menuÂtup kloset saat menekan flush sangat berpoÂtensi membuat bakteri masuk ke tubuh kita. Mereka menganggap kebiasaan tidak menuÂtup closet sepele padahal bisa berarti banyak bagi kesehatan mereka.
Resiko infeksi saluran kencing dan kelamin terutama pada wanita karena perpindahan jamur, kuman dan bakteri dapat diminimaliÂsir. Menggunakan closet jongkok juga dapat melatih kekuatan kaki dan otot kaki, melatih otot menahan berat badan dan melatih otot dasar panggul.
“Secara kebersihan, closet duduk ini meÂmang lemah. Banyak orang yang menggunakÂan dengan duduk langsung, dan kemudian digunakan oleh oranglain dan terus berulang-ulang. Closet duduk berpotensi tinggi perpinÂdahan kuman dan virus karena terjadi kontak lang sung antara tubuh dan closet. Jika closet kurang higienis, dapat menyebabkan infeksi saluran kencing dan kelamin terutama pada wanita, menyebabkan anyang-anyangan, keputihan, infeksi rongga rahim, bahkan inÂfeksi saluran telur yang mengakibatkan tidak bisa memiliki keturunan,†urai pria yang juga menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Dalam Indonesia (PAPDI) Cabang BoÂgor.
Selain itu pada toilet duduk, penggunanya akan dipaksa mengejan untuk mendorong gerakan usus. Kebiasaan mengejan dapat meÂningkatkan tekanan dalam perut dan meruÂpakan salah satu faktor yang mendasari terÂbentuknya hemorrhoid.