Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira dan bisa menjangkit pada manusia maupun hewan. Kuman ini dapat hidup dan berkembang biak di tubuh hewan dalam jangka waktu yang lama. Kasus penyakit ini banyak timbul pada musim hujan, terutama pada daerah yang terkena banjir.

Diagnosis

Tanda-tanda penyakit leptospirosis memang menyerupai tifus dan influenza. Oleh sebab itu, untuk memastikan apakah terkena leptospirosis atau tidak, diperlukan pemeriksaan urine yang kemudian diteliti oleh dokter. Selain itu, dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan darah dan cairan otak.

BACA JUGA :  Berbagi Kebahagiaan, JJB Bagikan Takjil Gratis Ke Pengendara

Gejala

Tidak semua orang yang terkena leptospirosis akan langsung menunjukkan gejala. Bisa saja gejala baru muncul setelah pasien melewati masa inkubasi sekitar 10 hari, dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Demam tinggi hingga menggigil.
  • Nyeri kepala.
  • Nyeri otot khususnya di daerah betis.
  • Sakit tenggorokan disertai batuk kering.
  • Mata merah dan kulit menguning.
  • Mual hingga muntah-muntah dan disertai diare.

Pengobatan

BACA JUGA :  Pemudik Wajib Tahu! Tips Agar Dapat Tiket Pesawat Murah

Leptospirosis dapat diobati dengan antibiotik untuk memusnahkan kuman, yakni antibiotik dari golongan penicillin, streptomycine, chloramphenicol dan erythromycine.

Cara penanganan lain dari leptospirosis adalah dengan memberikan obat sesuai dengan gejala. Pemberian obat juga harus diberikan secepat mungkin. Jika diobati selagi masih dini, tingkat kesembuhan penderita umumnya akan lebih cepat.

Bila telah terjadi komplikasi, maka penderita perlu dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan yang lebih lengkap.

============================================================
============================================================
============================================================