Untitled-8CIBINONG, TODAY – Pemerin­tah Kabupaten Bogor mencoba peduli terhadap konsumen un­tuk terhindar dari pedagang na­kal serta menggiring masyarakat menjadi konsumen yang cerdas dan tak asal pilih.

“Cerdas dalam arti tidak asal pilih dalam menggunakan produk yang beredar luas di pasaran. Kami juga punya beberapa pro­gram seperti penanganan penye­lesaian sengketa konsumen, pen­gawasan dan pembinaan di pasar tradisional,” Asisten Ekonomi Pembangunan (Ekbang), Benny Delliyuzar Kamis (21/4/2016).

Ia menambahkan, penga­wasan terhadap barang dalam keadaan terbungkus pun akan dit­ingkatkan, termasuk memastikan makanan ber-SNI atau tidak. “Ini untuk menjamin hak konsumen dalam membeli sebuah produk atau jasa,” lanjutnya.

BACA JUGA :  Pengamen Jalanan di Cileungsi Bogor Ditemukan Tak Bernyawa

Benny juga berharap, pentingnya terbangun ke­sadaran mengenai hak ke­wajiban konsumen sehingga konsumen ditempatkan seb­agai subjek penentu kegiatan ekonomi yang penting serta berhak memperoleh hasil produksi barang/jasa yang berkualitas dan berdaya sa­ing tinggi.

“Kami akan terus coba buka pemikiran yang lebih luas dan terbuka tentang hak-hak kon­sumen, baik yang menjadi ke­wajiban pelaku usaha maupun yang menjadi tugas pemerin­tah,” ujar Benny.

BACA JUGA :  Pengamen Jalanan di Cileungsi Bogor Ditemukan Tak Bernyawa

Sementara itu, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indone­sia (YLKI) Kabupaten Bogor, Tatang Suryana menegaskan, kehadiran lembaganya di tengah masyarakat untuk memastikan kenyamanan dan kesehatan konsumen dalam mengonsumsi barang yang dibelinya.

“YLKI akan terus melaku­kan pengawasan ketat terha­dap barang atau jasa yang ada di masyarakat. Karena banyak produk yang beredar adalah produk yang bermasalah, ban­yak juga pelaku usaha yang memasukan kandungan zat-zat kimia yang sangat berbahaya,” tukasnya.

(Rishad Noviansyah)

============================================================
============================================================
============================================================