Serangga adalah hewan yang sering dijumpai dalam keseharian kita, hampir di semua jenis lingkungan. Terdapat lebih dari 800.000 jenis di dunia, beberapa di antaranya dapat merugikan manusia karena merupakan pembawa penyakit.
Oleh : RIFKY SETIADI
Email: [email protected]
Nyamuk merupakan serangga Ordo Diptera, yang mempunÂyai sepasang sayap berbentuk membran. Tubuhnya yang kecil dengan enam kaki panÂjang. Ukuran tubuh nyamuk berbeda-beda tapi tidak lebih dari 15 mm dengan berat tubuh 2 – 2.5 mg. Jumlah spesies nyamuk mencapai 2700 jenis di dunia. Inilah salah satu serangga yang bisa berbahaya diantara kita. Penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aides aigepty dapat menyebabkan kematian. Mengingat betapa bahayanya serangan Demam Berdarah Dengue (DBD), banyak negara melakukan gerakan mewasÂpadai penyakit tersebut. Gerakan tersebut juga dilakukan oleh sejumlah negara di kaÂwasan Asia Tenggara. Pihak-pihak terkait di negara- negara itu sepakat untuk menetapÂkan tanggal 15 Juni sebagai Hari DBD.
Serangga jantan jenis ini tidak mengÂhisap darah, sedangkan betinanya mengÂhisap darah untuk mendapatkan protein untuk pembentukan telur. Nyamuk AnophÂeles merupakan penyebab penyakit malarÂia. Ia menggigit dengan posisi badan, mulut dan jarum yang dibenamkan ke kulit maÂnusia dalam satu garis. Adapula yang suka menggigit dalam posisi mendatar sesuai dengan posisi ’pendaratan’ di permukaan kulit korbannya. Nyamuk ini adalah Aedes aegypti yang menjadi penular penyakit deÂmam berdarah dan Chikungunya. Nyamuk lain adalah Culex penyebab penyakit radang otak atau biasa disebut west nile virus alias virus Nil Barat, asal penyakit tersebut dari belahan benua Afrika.
Selain nyamuk, kecoa juga cukup berÂbahaya. Banyak orang merasa jijik dengan serangga yang satu ini. Tak heran, karena umumnya kecoa tinggal di tempat gelap yang kotor, lembab dan bau. Kecoa denÂgan mudah kita jumpai di rumah tinggal. Ia memakan hampir segala macam makanan yang ditemukannya untuk bertahan hidup. Baunya yang tidak sedap, kotoran dan kuÂman yang ia tinggalkan di setiap tempat yang ia hinggapi, membuat kecoa dianggap sebagai indikator sanitasi yang buruk.
Berbagai kuman penyakit yang beÂrasal dari tempat-tempat kotor menempel pada tubuh kecoa dan akan menempel di setiap tempat yang dia hinggapi. Oleh kaÂrena itulah kecoa dapat menjadi penyebab berbagi jenis penyakit mulai hari tipus, toksoplasma, hingga penyakit SARS yang mematikan, sehingga perlu dikendalikan populasinya.
Serangga berikutnya adalah lalat. Serangga ini merupakan hewan yang hidup dan berkembang biak di tempat-tempat koÂtor dan berbau busuk. Serangga kecil ini sangat mengandalkan penglihatan untuk bertahan hidup, mata majemuknya terdiri atas ribuan lensa dan sangat peka terhaÂdap gerakan. Beberapa jenis lalat memiliki penglihatan tiga dimensi yang akurat. Saat ini, ditemukan tidak kurang dari 60.000 – 100.000 spesies lalat di dunia.
Jenis lalat yang perlu diwaspadai di antaÂranya lalat rumah (Musca domestica), lalat hijau (Lucilla seritica), lalat biru (Calliphora vornituria), dan lalat latirine (Fannia canÂicularis). Dari keempat jenis tersebut, lalat rumah adalah yang paling dikenal sebagai pembawa penyakit. dan banyak dijumpai di tempat-tempat yang terdapat sampah basah hasil buangan rumah tangga, terutama yang kaya zat-zat organik yang sedang membuÂsuk. Di lalat mencari makanan dan berkemÂbang biak.
Bermacam-macam mikroorganisme peÂnyebab penyakit menempel di kaki lalat dan rambut-rambut halus di sekujur tubuhnya. Berbagai penyakit yang disebabkan oleh laÂlat biasanya berhubungan dengan saluran pencernaan. karena perpindahan kuman dan mikroorganisme dari lalat ke dalam tubuh manusia terjadi secara mekanis. LaÂlat dari tempat kotor dan busuk kemudian hinggap di makanan sehingga makanan terkontaminasi. Mikroorganisme akan masuk ke dalam tubuh bersamaan dengan makanan itu.
Penyakit-penyakit yang biasanya ditularÂkan lalat antara lain kolera, diare, disentri, tifus, dan virus penyakit saluran pencerÂnaan. Lalat juga dapat menularkan penyakit difteri, membawa virus penyakit polio dan gatal-gatal pada kulit. Nah, mulailah melÂakukan gerakan pembersihan untuk mengÂhindari penyakit kiriman serangga. (*)