Untitled-7Alergi termasuk gangguan yang menjadi permasalahan kesehatan penting pada usia anak. Gangguan ini ternyata dapat menyerang semua organ tanpa terkecuali. Mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan berbagai bahaya dan komplikasi yang mungkin bisa terjadi.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Belakangan terungkap bahwa alergi menimbulkan komplikasi yang cukup berbahaya, karena alergi dapat mengganggu semua organ atau sistem tubuh kita termasuk gangguan fungsi otak. Gangguan fungsi otak itulah maka timbul gangguan perkembangan dan perilaku pada anak seperti gangguan kon­sentrasi, gangguan emosi, keterlambatan bi­cara, gangguan konsentrasi hingga memper­berat gejala penderita Autis dan ADHD.

Menurut dr Eddy Karta, SpKK, gejala alergi pada bayi sering dicetuskan dan dise­babkan karena banyak faktor. Tetapi yang paling sering terjadi justru dipicu atau diper­berat karena infeksi virus ringan yang tidak terdeteksi. Sedangkan faktor lainnya dengan manifestasi lebih ringan disebabkan karena diet ibu bila minum ASI dan makanan yang dikonsumsi termasuk susu sapi.

BACA JUGA :  7 Makanan Sehat Ini Ternyata Akan Bantu Turunkan Gula Darah

“Seringkali dokter atau orangtua sulit membedakan faktor mana yang menjadi pe­nyebab, bahkan seringkali setiap kali timbul gejala alergi langsung divonis alergi susu sapi dan harus ganti susu khusus padahal belum tentu alergi susu sapi,” katanya.

Deteksi dan pencegahan alergi sejak bayi penting karena apat mencegah atau meng­hilangkan perjalanan alamiah alergi jangka panjang (allergy March). Perjalanan alamiah alergi jangka panjang adalah gejala alergi se­tiap usia dan setiap orang akan berbeda. Pada kelmpok tertentu usia di bawah 5 tahun akan mengaklami sensitif saluran cerna dan kulit, usia 5-12 tahun asma dan sering pilek pada usia di atas 15 tahun lebih sensitif hidung atau sinusitis.

Melihat demikian luas dan banyaknya pengaruh alergi yang mungkin bisa terjadi, maka deteksi dan pencegahan alergi sejak dini sebaiknya dilakukan. Gejala serta faktor resiko alergi dapat dideteksi sejak lahir, bah­kan mungkin sejak dalam kandungan. Alergi makanan tidak terjadi pada semua orang, tetapi sebagian besar orang mempunyai po­tensi menjadi alergi.

BACA JUGA :  Turunkan Kolesterol usai Kalap Makan saat Liburan Lebaran dengan Ramuan yang Dijamin Ampuh

Tampaknya sebagian besar orang bila dicermati pernah mengalami reaksi alergi. Namun sebagian lainnya tidak pernah men­galami reaksi alergi. Terdapat 3 faktor penye­bab terjadinya alergi makanan, yaitu faktor genetik, imaturitas usus, pajanan alergi yang kadang memerlukan faktor pencetus.

Alergi dapat diturunkan dari orang tua atau kakek dan nenek pada penderita. Bila ada orang tua menderita alergi kita harus me­waspadai tanda alergi pada anak sejak dini. Bila ada salah satu orang tua yang menderita gejala alergi maka dapat menurunkan resiko pada anak sekitar 20 – 40 persen, ke dua orang tua alergi resiko meningkat menjadi 40 – 80 persen.

“Sedangkan bila tidak ada riwayat alergi pada kedua orang tua maka resikonya adalah 5 – 15 persen. Pada kasus terakhir ini bisa saja terjadi bila nenek, kakek atau saudara dekat orang tuanya mengalami alergi,” pungkasnya.

============================================================
============================================================
============================================================