BOGOR, TODAY — Hari ini, Ujian Nasional (UN) tingkat SMP/MTS dilaksanakan. Ujian diikuti 15.358 siswa dari 113 SMP dan 3.397 siswa dari 34 MTS. Total ada 819 ruanÂgan ujian yang akan diawasi oleh 2.014 pengawas ruangan yang terÂdiri atas 1.638 pengawas SMP dan 376 pengawas MTS.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor menyatakan kesiapanÂnya untuk memantau dan mengÂkoordinir pelaksanaan UN tingkat SMP/MTS telah mencapai 99 persÂen, segala sarana dan prasarana untuk ujian berbasis kertas mauÂpun komputer telah siap.
“Persiapan sudah oke, soal ujian sudah turun di masing-masing sub rayon, kita tinggal melaksanakan UN Senin depan,†kata Kadisdik Kota Bogor, Edgar Suratman, saat dihubungi, Minggu (8/5/2016).
Edgar mengatakan soal ujian nasional SMP/MTS untuk Kota Bogor telah tiba pada hari Rabu (4/5/2016) lalu, dikirim dari perÂcetakan yang ada di wilayah Bekasi. Soal tersebut disimpan di masing-masing subrayon yakni SMP Negeri 4, SMP Negeri 5 dan MTSN Bantarjati.
“Pengamanan soal dilaksanakan oleh MKKS, guru piket, dan polisi diÂjaga selama 24 jam,†katanya. “Ujian nasional tingkat SMP/MTS juga diikuti peserta ujian kesetaraan Paket B seÂbanyak 834 orang dari empat pusat keÂgiatan belajar,†katanya.
Tahun ini, lanjutnya, UN berbasis komputer (UNBK) diikuti sebanyak emÂpat SMP dengan jumlah peserta 500 siswa yang dilaksanakan dalam 16 ruÂangan diawasi 32 guru pengawas. “UjiÂan nasional berbasis komputer diikuti empat sekolah yakni SMP Negeri 1, SMP Kasgoro, SMP Bogor Raya dan InternaÂtional School,†katanya.
Edgar juga mengatakan, untuk kesÂiapan ujian nasional berbasis komputÂer telah 100 persen. Dinas Pendidikan telah berkoordinasi dengan PLN Area Bogor untuk penyediaan jaringan lisÂtrik selama pelaksanaan berlangsung.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan menyatakan, persiapan UjiÂan Nasional (UN) 2016 tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat sudah berjalan baik. Pendistribusian soal pun diklaim tidak mengalami kenÂdala. “Pendistrbusian sudah dipastikan aman,†ujar Anies dalam acara “HarÂmoni Bersama Masyarakat†di depan halaman FX Sudirman, Jakarta, MinÂggu(8/5/2016).
Menjelang UN, Anies menyampaiÂkan pesannya untuk para peserta UN SMP/sederajat. Ia meminta peserta UN untuk tidak tidur terlalu malam, yakni minimal delapan jam. Anak-anak juga diharapkan menjaga makanan yang dikonsumsi agar tidak menggangu ketiÂka UN. Peserta juga diminta untuk meÂnyiapkan segala hal lebih awal supaya tidak terlambat.
Untuk informasi bocoran, Anies juga memperingatkan agar anak dan orang tua lebih percaya jawaban diri sendiri. “Jangan percaya dengan jawaÂban pada alfabet yang diberi nomor dan ini memang kenyataan di lapanÂgan. Jangan percaya yang diberikan orang lain karena kita tidak tahu siapa yang mengerjakannya,†tegas Anies.
Menurut Anies, akan selalu ada orang memanfaatkan kesempatan yang ada di dunia ini. “Acara konser saja ada yang jual tiket palsu apalagi ujian,†jelasnya. Pada momen ini memang akan selalu ada pihak yang mengeluÂarkan kunci jawaban palsu. Dia meniÂlai, saat ini peserta, guru dan orangtua hanya perlu membentengi diri agar tidak tergiur dengan jawaban- jawaban yang tidak jelas itu.
Pada kesempatan lain, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kemendikbud, Nizam mengutarakan pendistribusian soal UN Kertas dan Pensil (UNKP) sudah berjalan dengan baik. Pelaksanaan gladi bersih UNBK pun sudah selesai dilaksanakan di seÂluruh sekolah. Sampai saat ini, tidak ada sekolah yang mengundurkan diri untuk melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Berkenaan dengan UNBK, Nizam mengatakan, sinkronisasi data soal UNBK sudah dimulai dua hari sebelum hari pelaksanaan. Waktu sinkronisasi ini dilakukan untuk semua wilayah di Indonesia. Seperti diketahui, UN pada tingkat SMP/sederajat akan diselengÂgarakan pada 9 hingga 12 Mei 2016. Sementara UN susulannya akan dilakÂsanakan pada 16 sampai 19 Mei 2016.
Nizam juga menjelaskan, terdapat 4.052.068 peserta UNKP dari 52.630 sekolah. Sementara paket B terdapat 162.242 peserta di 5.757 sekolah. KemuÂdian di tingkat SMP Luar Biasa (SMPLB) sebanyak 2.242 siswa dari 696 sekolah. Selanjutnya pada UNBK, Nizam menÂgatakan, akan diikuti 156.320 siswa dari 984 sekolah.
Ombudsman Republik Indonesia perwakilan Jawa Barat, turut memanÂtau pelaksanaanUjian Nasional (UN) 2016. Ombudsman RI Perwakilan Jabar juga membuka posko pengaduan pelaksanaan UN.
Pemantauan dilakukan OmbudsÂman RI perwakilan Jawa Barat untuk ujian sekolah/madrasah tingkat SMP/MTS.
Ombudsman RI Perwakilan Jawa Barat memantau atau mengawasi penyelenggaraan UN tahun 2016 di wilayah, Kota Banjar, Kota PangandaÂran, Kota Sukabumi, Kabupaten SukaÂbumi, Kabupaten Bogor, Kota Cirebon, Kabupaten Garut, Kabupaten BandÂung, Kota Cimahi dan Kota Bandung.
Kepala Ombudsman RI perÂwakilan Jawa Barat, Haneda Sri LasÂtoto, mengatakan, pemantauan pelakÂsanaan UN akan dilakukan secara pasif melalui berita di media massa maupun secara aktif. “Pemantauan pasif diÂlakukan dengan memonitor pemberiÂtaan media massa dan sebaran inforÂmasi internet,†ujar Haneda, Minggu (8/5/2016) petang.
Sementara, Ombudsman RI PerÂwakilan Jabar juga akan melakukan peÂmantauan aktif. Pihaknya, akan menÂdatangi sekolah-sekolah yang tersebar di Provinsi Jawa Barat. “Ombudsman RI Jawa Barat menyebar tim pemantau ke kurang lebih 25 sekolah yang terseÂbar di Provinsi Jawa Barat,†katanya.
Seperti pelaksanaan UN tahun seÂbelumnya, Ombudsman RI Perwakilan Jabar juga kembali membuka posko pengaduan. Segala bentuk kecurangan dalam pelaksanaan UN, dapat dilaporkÂan ke Ombudsman RI Perwakilan Jawa Barat.
“Kami juga mengundang partisipaÂsi masyarakat, untuk menyampaikan informasi dan laporan dugaan kecuranÂgan, serta penyimpangan prosedur UN, termasuk peredaran soal atau contoh soal yang identik dari website atau blog di internet,†katanya.
Haneda mengatakan, masyaraÂkat yang mendapat informasi terkait kecurangan pelaksanaan UN untuk melapor ke Ombudsman RI PerÂwakilan Jawa Barat.
Masyarakat bisa menyampaikan secara langsung dengan datang ke KanÂtor Ombudsman RI Perwakilan Jawa Barat di Jalan Kebon Waru Utara NoÂmor 01. Masyarakat juga bisa memberiÂkan informasi melalui telepon di noÂmor 022-7103733 atau SMS pengaduan melalui nomor 0897-6449-566.
“Untuk keamanan, pelapor atau pemberi informasi dapat meminta agar identitasnya dirahasiakan,†tandasnya.
(Yuska Apitya Aji)