TOKYO TODAYÂ – Kelompok Yakuza terbesar di Jepang, Yamaguchi-gumi, pecah menjadi dua kubu yang saling bertikai. Hal ini dikhawatirkan akan memicu perang antar geng Yakuza di Jepang yang saat ini terdiri dari 21 keÂlompok yang berbeda.
Hal ini disampaikan oleh jurnaÂlis Jake Adelstein yang mengulas soal kejahatan terorganisir di Jepang sejak tahun 1993.
Penulis buku berjudul “Tokyo Viceâ€, “Operation Tropical Storm: How an FBI Jewish-Japanese Special Agent Snared a Yakuza Boss in Hawaii†dan yang akan segera terbit “The Last Yakuza,†ini mengatakan pecahan dari Yamaguchi-gumi telah memiliki nama baru, yaitu Kobe Yamaguchi-gumi. Kelompok baru ini telah membentuk aliansi dengan beÂberapa geng Yakuza lainnya.
Yamaguchi telah masuk radar poliÂsi setelah salah satu anggota gengnya, Tetsuya Shiroo, menembak mati wali kota Nagasaki pada 2007. Padahal, Jepang memiliki peraturan yang ketat soal kepemilikan senjata. Adelstein mengatakan, ke-21 kelompok Yakuza lainnya saat ini masih berusaha meÂmutuskan akan ikut kelompok YamaÂguchi yang mana.
Badan Kepolisian National Jepang mengaku telah melakukan pertemuan darurat untuk membicarakan ancaÂman perang Yakuza. Kepolisian di seluruh Jepang bahkan telah berada dalam status waspada.
Polisi Jepang pantas untuk khawatÂir. Pasalnya, perpecahan Yamaguchi sebelumnya tahun 1984 mengakibatÂkan perang panas antar geng selama beberapa tahun, diwarnai dengan pembunuhan, pengeboman dan baku tembak yang membuat ngeri seluruh warga Negeri Sakura.
Yamaguchi-gumi sebelumnya telah memiliki 72 faksi sebelum terpeÂcah. Hal ini bisa memicu perpecahan lainnya di geng Yakuza di seluruh JeÂpang karena mereka harus memilih ikut kelompok yang mana. Kelompok Yakuza ketiga terbesar di Jepang, InÂagawa-kai, telah terbagi dua untuk duÂkungan pada Kobe Yamaguchi. Geng terbesar kedua, Sumiyoshi-kai, keÂmungkinan juga akan mengalami naÂsib yang sama. Menurut laporan polisi, geng Yakuza kuat lainnya, Kohei-ikka, telah memutuskan mendukung Kobe Yamaguchi-gumi dan berpisah dari geng Sumiyoshikai.
Salah satu hal yang mungkin mereÂdam kekerasan adalah peraturan sipil Jepang yang memungkinkan bos YakuÂza digugat atas kerusakan yang dilakuÂkan anak buah mereka.
Tahun 2012, Goto Tadamasa, mantan bos Yakuza terpaksa haÂrus membayar US$1,4 juta pada keluarga pengusaha perumahan yang dibunuh oleh anak buahnya.
Yakuza adalah istilah untuk mafia asal Jepang. Mereka awalnya adalah perkumpulan para penjudi dan pedaÂgang di jalan di tahun 1800-an. Yakuza menjadi besar di era Perang Dunia II dengan mendirikan usaha judi dan hiÂburan ilegal.
Ada 53 ribu anggota di 21 keÂlompok Yakuza, berdasarkan data Badan Polisi Nasional Jepang. Tiga yang terbesar adalah Yamaguchi-gumi (23.400), Inagawa-kai, (6.600), dan Sumiyoshi-kai (8.500).
Perkumpulan Yakuza tidak diangÂgap melanggar hukum selama tidak melakukan tindak kriminal. Tapi merÂeka diawasi dengan ketat dan dikekang oleh undang-undang keamanan.
(Yuska Apitya/net)